Sonora.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), baru saja mengeluarkan pernyataan resminya mengenai cuaca ekstrem yang sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia akhir-akhir ini.
Terlebih BMKG menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan khususnya Kabupaten Banyumas, dan Cilacap.
BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap Rendi Krisnawan menjelaskan jika cuaca ekstrem masih akan terus terjadi di wilayah tersebut hingga beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Waspada! BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Buruk, Berlaku Jumat 8 November 2019
“Pada masa transisi seperti sekarang ini, cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai peti dan angin kencang masih berpotensi terjadi,” ujar Rendi seperti dikutip dari Kompas.com.
Cuaca ekstrem yang terjadi pada wilayah tersebut diakibatkan karena adanya awan cumulonimbus (CB), dimana awan ini nantinya bisa berpotensi menyebabkan angin puting beliung serta downburst.
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Hujan Lebat & Angin Kencang Sepekan Kedepan
Angin putting beliung merupakan fenomena angin yang berpusing memutar, sedangnya downburst adalah angin yang turun dari awan cumulonimbus dengan intensitas yang kencang ke segala arah.
Rendy menghimbau kepada masyarakat untuk bisa mengenali tanda-tanda adanya awan cumulonimbus.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Tembus 36.5 Derajat Celcius, Berikut Penjelasan BMKG
Bisanya pada pagi hingga siang hari dengan cuaca yang terik dan menjelang sore kemungkinan akan muncul awan cumulonimbus.
Untuk itu masyarakat harus tetap waspada dan hati-hati, terlebih hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Kamis (14/11/2019) yang menyebabkan sejumlah papan reklame dan pohon di tepi jalan Patikraja.
Atas kejadian tersebut, akses jalan utama penghubung Purwokerto-Cilacap tertutup, hingga menyebabkan kemacetan kurang lebih 5 kilometer.
Baca Juga: Cuaca Ekstra Panas Bikin AC Mobil ‘Ngos-Ngosan’, Ini Penjelasannya