Kegeniusannya membuat orang tua Laurent kebingungan bahkan bergeleng kepala.
Meski kedua orang tuanya seorang dokter, namun orang tua Laurent tidak dapat menjelaskan keadaan putranya yang sangat jenius.
Meski mengetahui anaknya cerdas, Alexander selaku sang ayah menuturkan sebisa mungkin dia ingin supaya Laurent bisa bertindak selayaknya bocah sembilan tahun.
Baca Juga: Ini Alasan Utama Seringnya Negara Indonesia di Landa Gempa Bumi
"Kami tidak ingin dia terlalu serius. Dia bebas melakukan apa yang dia mau. Kami ingin hidup serta bakatnya seimbang," katanya.
Laurent Simons menyatakan seperti anak seumurannya, Laurent senang bermain dengan anjing keluarga bernama Sammy, dan memainkan ponsel.
Namun sebagai bocah jenius, Laurent bahkan sudah memikirkan apa tidak dipikirkan bocah sebayanya: membuat sebuah organ manusia buatan.
Sebelum dirinya resmi lulus dan melanjutkan sekolah Doktoral (S3), Laurent berencana untuk liburan kejepang guna melepas penat dan refreshing.
Baca Juga: Indah Kusuma Mengaku Stres, Lantaran Mendapatkan Peran Jurnalis