Sonora.ID - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) baru saja mengumumkan bahwa ada sejumlah negara yang awal tahun nanti akan memulai teknik nuklir untuk membasmi nyamuk jantan, hal ini bertujuan untuk menghentikan penyebaran penyakit demam beradarah, Zika dan Chikungunya.
Melansir dari Nature, percobaan ini nantinya akan dikembangkan oleh lembaga riset khusus dan pelatihan penyakit tropis, Badan Tenaga Atom Internasional, FAO dan WHO.
Baca Juga: Kenapa Indonesia Sering Dilanda Gempa Bumi? Berikut Alasannya
World Health Organization (WHO) menyebutkan jika setiap tahunnya 700.000 orang bisa meninggal diakibatkan karena penyakit malaria, DBD, Zika, Chikungunya dan penyakit kuning.
Lembaga tersebut juga menjelaskan sekitar 17 persen penyakit menular di dunia disebarkan melalui nyamuk.
Bahkan untuk DBD sendiri ternyata mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, hal ini diakibatkan karena beberapa faktor diantaranya perubahan lingkungan, urbanisasi, transportasi dan travel, sehingga setengah dari penduduk dunia rentan akan terserang penyakit ini.
Baca Juga: Wow, Bocah Umur 9 Tahun Bakal Lulus Sarjana, dan Berencana Ambil S3!
Seorang entomology medis di lembaga gabungan FAO dan Badan Tenaga Atom Internasional, Jeremy Bouver mengatakan jika teknik baru dengan menggunakan radiasi nuklir untuk mensterilkan nyamuk jantan telah memberi kesempatan batu untuk membasmi penyakit yang terus menghantui masyarakat.
Baca Juga: Gubernur Sumut Kerahkan Pasukan Ungkap Kasus Pembuangan Bangkai Babi
Dia menyebutkan bahwa teknik ini sama seperti alat kontrasepsi untuk nyamak.
Nantinya teknik ini dilakukan dengan cara melepaskan nyamuk jantan yang telah disterilkan, sehingga telur nyamuk betina yang dibuahi oleh nyamuk jantan tak bisa menetas.
Diketahui teknik ini sudah dikembangkan oleh departemen pertanian Amerika Serikat sejak tahun 1950 dan berhasil mengendalikan hama serangga dari tanaman dan ternak.
Baca Juga: Teror Penyiraman Air Keras Kembali Terjadi, 6 Siswi di Kembangan Jadi Sasaran