Dalam penertiban bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Pemerintah Kota Jakarta Utara dibantu dengan 1.500 personel gabungan dari kepolisian, satpol PP dan PPSU.
Penertiban ini berujung bentrok karena warga ingin mempertahankan bangunan mereka yang sudah ditinggali sejak puluhan tahun tersebut.
Kebanyakan warga meminta agar tidak digusur karena mengaku telah mendukung Anies dalam Pemilihan Gubernur pada tahun 2017.
Baca Juga: Ada 23 Tersangka Bom Bunuh Diri Medan, Begini Cara Pelatihannya
"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur? Katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," kata salah seorang warga, Subaidah.
Subaidah mengatakan, hampir semua warga Madura yang bermukim di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII mendukung Anies saat Pilkada lalu.
Warga Sunter Agung Perkasa VIII didominasi oleh para pengusaha jual beli barang bekas.
Baca Juga: Tiket KA Natal dan Tahun Baru Mulai Bisa Dibeli Tanggal 19 November
Sebelumnya, Camat Tanjung Priol Syamsul Huda mengatakan, pemerintah telah menawarkan warga untuk dipindahkan ke rumah susun usai penertiban bangunan, namun warga kebanyakan enggan untuk mendaftar.