Sonora.ID - Sepatu menjadi salah satu kebutuhan sebagian besar masyarakat Indonesia. Terpusat di Provinsi Banten, setidaknya ada 25 pabrik sepatu yang beroperasi di provinsi tersebut.
Namun kabar mengejutkan terdengar pada pagi hari tadi, bahwa setidaknya sebanyak 10 dari 25 pabrik yang ada di sana akan hengkang dari Banten dalam waktu dekat.
Seperti tidak mungkin jika tidak ada faktor pendukung, Direktur Eksekutif Asosiasi Persepaturan Indonesia atau Aprisindo, Firman Bakri menjelaskan bahwa, pabrik-pabrik tersebut akan pindah ke Jawa Tengah.
Baca Juga: Adidas Tutup Pabrik Canggih di Jerman dan Amerika Serikat, Kenapa?
Dikutip dari Kompas.com, pihaknya juga menyatakan bahwa hingga bulan Juni 2019, sudah ada 25 pabrik yang berinvestasi di Jawa Tengah.
“Terhitung pada Juni 2019, ada 25 pabrik yang berinvestasi di Provinsi Jawa Tengah dan telah mendapatkan izin. Dari 25 pabrik tersebut, sebagian besar berasal dari Banten,” ujarnya masih dikutip dari sumber yang sama.
Sebab utama pabrik-pabrik tersebut hengkang dari Provinsi Banten adalah karena Jawa Tengah dinilai lebih kompetitif dari sisi upah minimum kota/kabupaten atau UMK yang berdampak pada biaya produksi sepatu yang mereka hasilkan.
Baca Juga: Cara Atur Keuangan Meski Gaji UMR Masih Bisa Menabung dan Investasi
Tak hanya UMK, harga pasar sepatu saat ini terus bersaing ketat dengan hasil produksi negara tetangga.
Firman menyatakan bahwa selama ini produk sepatu lokal yang berproduksi di Banten memiliki komopetitor utama dari Vietnam, Kamboja, China, dan Bangladesh.
Dengan kondisi kompetisi yang makin tinggi, pada akhirnya para investor di industri alas kaki ini melihat bahwa Banten sebagai tempat yang tidak lagi kompetitif.
Baca Juga: Selamat Hari Uang Nasional, Ini 3 Cara Atur Keuangan dengan Gaji UMR
Perlu diketahui bahwa UMK di Tangerang pada tahun 2019 ada pada angkat Rp 3.860.000, sedangkan pada tahun 2020 mendatang angka tersebut akan naik menjadi Rp 4.190.000.
Aprisindo sendiri dikabarkan pernah bernegosiasi dengan Pemprov terkait tingginya UMK dan UMR yang berlaku di Banten.
Di sisi lain, perpindahan pabrik ke daerah yang terbilang cukup jauh dari Banten ini menyebabkan jumlah pengangguran bertambah di daerah Banten.
‘Satu pabrik bisa merumahkan karyawan hingga 100 ribu, jadi serapan tenaga kerja alas kaki atau sepatu ini memang sangat besar sebenarnya,” tambah Firman.
Baca Juga: Terpercaya, Ini Cara Rumahan Untuk Usir Bau Kaki Pada Sepatu