Sonora.ID - Mitos dan fakta di dunia kesehatan memang banyak beredar di masyarakat, salah satunya adalah teori yang menyatakan bahwa pertolongan pertama pada serangan jantung adalah dengan menepuk lengan.
Pernyataan atau teori tersebut langsung dinyatakan salah oleh dr. Susanti dari Medical Centre Kompas Gramedia.
Pihaknya menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara menepuk lengan dengan meredakan serangan jantung atau memberikan pertolongan.
Baca Juga: Sering Disebut sebagai Penyebab Kematian, Apa Itu Serangan Jantung?
“Bukan ditepuk, kalau ditepuk hanya untuk mengetahui ada respon atau tidak, tapi bukan untuk memberikan pertolongan,” tegas dr. Susanti.
Sebelumnya ada video yang beredar di masyarakat mengenai pertolongan pada serangan jantung dengan cara yang satu ini, namun sekali lagi hal itu tidak benar dalam dunia kedokteran.
Untuk itu, dr. Susanti memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menolong seseorang yang sedang mengalami serangan jantung.
Langkah pertama adalah pastikan terlebih dahulu lingkungan tempat kejadian dalam kondisi aman, jangan sampai ada aliran listrik.
Baca Juga: Berkaca dari Cecep Reza, Kenali Risiko Jantung Koroner Sejak Dini
Kemudian pastikan orang tersebut benar mengalami serangan jantung dengan menguji responnya. Uji respon tersebut bisa dilakukan dengan tepukan yang cukup keras, dan memanggil nama orang tersebut.
Jika memang terbukti tidak ada respon, bahkan detakan jantung sudah melemah, maka yang pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan alat kejut dada.
Alat tersebut biasanya dimiliki oleh beberapa pusat perbelanjaan, jadi meminta pertolongan sejenis ini adalah hal yang wajar, tidak harus menuju ke rumah sakit terlebih dahulu.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Pertolongan Pertama untuk Penderita Serangan Jantung
Setelah hal tersebut dilakukan, pastikan orang tersebut terbaring di atas alas yang keras, misalnya lantai.
“Lalu mulai dengan menekan dadanya. Napas buatan bukan yang pertama kali harus dilakukan, tapi yang pertama adalah tekan dadanya,” sambung dr. Susanti.
Bagian dada yang harus ditekan adalah bagian tulang dada pertengahan ke bawah, ditekan dengan cepat sekitar 100 kali per menit.
“Jangan khawatir salah, karena kalau tidak kita lakukan, maka 100 persen orang itu meninggal. Tapi kalau kita lakukan ada kemungkinan dia hidup,” jelas dr. Susanti.
Baca Juga: Mengenal Penyebab Penyakit Jantung yang Diidap Djaduk Ferianto