Sonora.ID - Kabar duka datang dari mantan artis cilik, Cecep Reza yang meninggal pada Selasa (19/11/2019).
Cecep Reza dikabarkan meninggal karena penyakit jantung. Hal itu diungkapkan kerabat, Ade Firman Hakim di akun Instagram-nya.
Ade mengaku belum lama ini Cecep menjalani operasi pemasangan ring pada jantung.
Baca Juga: Sering Disebut sebagai Penyebab Kematian, Apa Itu Serangan Jantung?
“Pasti karena itu (jantung). Karena dia baru pasang ring (jantung). Saya baru dapat kabar itu,” ujarnya via pesan singkat pada Selasa sore.
Lantas, apa sebenarnya ring jantung itu?
Melansir dari Kompas.com (20/11/2019), pemasangan ring merupakan salah satu cara untuk melancarkan kembali aliran darah ke otot-otot jantung.
Baca Juga: Berkaca dari Cecep Reza, Kenali Risiko Jantung Koroner Sejak Dini
Siapa yang Perlu Pemasangan Ring Jantung? Pemasangan ring jantung tidak dilakukan pada semua pasien yang menderita penyakit jantung. Prosedur ini disarankan pada pasien tertentu saja.
Lalu, siapakah yang memerlukan prosedur pemasangan ring jantung ini? Dokter Spesialis Jantung di RS Harapan Kita, Jakarta, dr. Renan Sukmawan menyebutkan ada sejumlah kriteria pasien yang disarankan melakukan prosedur ini.
"Pasien yang serangan jantung, atau (mengalami) nyeri dada, punggung, atau ulu hati yang timbul saat akttivitas (biasa disebut angina pectori) akan disarankan menjalani kateterisasi," ujar Renan seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/11/2019).
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Pertolongan Pertama untuk Penderita Serangan Jantung
Renan juga mengatakan, pemasangan ring jantung pada pasien dilakukan melalui serangkaian proses.
"Sebelumnya dokter jantung melakukan kateterisasi, yaitu memasukkan selang kecil tapi panjang (kateter) lewat pembuluh nadi di tangan atau paha. Kateter itu dilewatlkan sampai muara pembuluh darah koroner di jantung," ucap Renan.
"Lewat Kateter itu akan disempprotkan cairan kontras yang akan lewat aliran darah di dalam pembuluh darah koroner sehingga di monitor akan tampak kontur pembuluh darah serra akan diketahui ada tidaknya penyempitan atau penyumbatan di dalamnya," imbuhnya.
Dari kateterisasi ini, dokter jantung baru kemudian dapat memutuskan apakah pasien tersebut membutuhkan pemasangan ring jantung atau tidak. Kriteria untuk pemasangan ring jantung adalah adanya penyempitan atau penyumbatan di dalam pembuluh darah lebih dari 70 persen.
"Apabila ada penyempitan yang lebih dari 70 persen berarti sudah ada plak atreroskllerosis yang menyebabkan penyempitan signifikan," kata Renan.
Selanjutnya, lewat kateter kecil tadi akan dlewatkan balon kecil yang akan diimasukkan ke dalam pembuluh darah koroner.
Baca Juga: Bibir Barbie Kumalasari Bengkak, Ini Fakta Tentang Sulam Bibir
"Balon tersebut dikembangkan dari luar tubuh oleh dokter untuk memghancurkan plak tersebut," ucap Renan.
"Setelah dinding pembuluh darah cukup bersih dari plak barulah dipasang ring yang berfungsi sebagai gorong-gorong untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka atau paten dalam jangka panjang," tegasnya.
Pasca Pemasangan Ring Jantung
Setelah pemasangan ring, pasien juga bisa beraktivitas seperti biasa. Meski begitu, pasien diminta untuk tetap menerapkan pola hidup sehat setelahnya. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Premier Bintaro Beny Hartono.
Beny menegaskan, pola hidup sehat sangat penting untuk mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah kembali.
Jadi setelah pasang ring, minum obat teratur, olahraga, pola makan seimbang, makanan yang tinggi lemak dan kolesterol itu dihindari,” ujar Beny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/9/2015).
Adapun penyempitan maupun penyumbatan pembuluh darah bisa disebabkan oleh faktor usia, obesitas, merokok, diabetes dan hipertensi.
Setelah pemasangan ring pasien juga dihimbau untuk menjalani cek kesehatan jantung secara rutin.
Hal senada juga diungkapkan oleh Renan. Dia mengatakan, sehabis pasang ring pasien hanya perlu observasi di ruang rawat selama 1 hari.
Ia mengatakan, setelahnya, pasien bisa keluar dari rumah sakit.
"Setelah itu justru aktivitas bisa kembali bahkan bisa lebih berat dari sebelumnya karena penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah koroner sudah hilang,” kata Renan.
Lebih lanjut ia mengatakan, tujuan pasang ring adalah mengembalikan fungsi jantung seperti sebelum ada penyumbatan.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Hati-Hati Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kesehatan
Kemungkinan Komplikasi
Meski demikian, pasang ring pada jantung bukan berarti tidak memiliki komplikasi.
Renan mengatakan, komplikasi yang mungkin tapi jarang terjadi diantaranya adalah pengentalan pembuluh darah di pembuluh darah sekitar stent yang istilahnya disebut stent thrombosis.
Baca Juga: Tren ‘Pasukan Rebahan’ di Akhir Pekan, Ini Efeknya Kalau Tidur Terlalu Lama
Tapi umumnya dokter spesialis jantung akan memberikan 2 jenis obat pengencer darah untuk mencegah hal tersebut terjadi.
“Selama pasien disiplin minum obat-obat yang diberikan sangat kecil kemungkinan terjadinya stent thrombosis itu,” kata dia.