Sonora.ID - Penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Hal ini diumumkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Angka tersebut disampaikan WHO dalam laporan mengenai beban penyakit global setebal 146 halaman.

Menurut Badan PBB tersebut, perhitungan ini didasarkan catatan kematian dari 112 negara pada 2004, di mana data riset terbaru telah tersedia pada skala lebih luas.

Baca Juga: Amankah Berhubungan Seksual bagi Penderita Penyakit Jantung?

Peringkatnya sendiri belum berubah sejak 1990, di mana WHO menggelar riset untuk pertamakalinya secara global.

Ukuran jantung setiap orang erbeda-beda. Umumnya, jantung memiliki ukuran sekepal tangan setiap individu.

Baca Juga: Asam Urat Hingga Jantung, Berikut Penyakit Yang Mengintai Pecinta Boba

Walaupun berukuran kecil, jantung memiliki peran yang sangat kruisal dalam tubuh manusia.

Normalnya, jantung dapat berdenyut sekitar 60-100 kali setiap menit. Jika dirata-rata, dalam waktu 1x24 jam jantung dapat berdenyut 86.000-144.000 kali.

Dr. Susanti dari Medical Center Kompas Gramedia menerangkan bahwa serangan jantung terjadi karena sebagian besar atau kecil otot jantung tidak mendapatkan suplai darah.

Baca Juga: Konsumsi Sayap dan Ceker Ayam Dapat Memicu Kanker, Hoaks atau Fakta?

"Jika pembuluh darah tersumbat yang diakibatkan oleh plal atau tumpukan kolesterol, kalsium, gumpalan darah untuk sampai ke otot jantung," jelas dr. Susanti saat mengisi program Health Corner di Radio Sonora, Jakarta belum lama ini.

Ia melanjutkan, banyak orang mengira semua penyakit jantung itu sama. Padahal sebenarnya hal itu salah.

Baca Juga: Mengenal Penyebab Penyakit Jantung yang Diidap Djaduk Ferianto

"Banyak orang mengaggap arti penyakit jantung, plak, serangan jantung, ataupun jantung koroner adalah kondisi yang sama," jelas dr. Susanti.

Berdasarkan penjelasan dr. Susanti, plak merupakan tumpukan kolesterol dan zat lainnya (kalsium dan gumpalan darah). Plak dapat menempel di bagian dalam dinding pembuluh darah.

Letak plak (gumpalan) di jantung menentukan jenis penyakit jantung. Misalnya plak menempel di pembuluh darah di otak maka dapat menyebabkan stroke.

Baca Juga: Mengejutkan! Ilmuwan Temukan Jejak Penyakit Jantung pada Mumi Kuno

Jika plak menempel di pembuluh darah belum menyumbat maka dapat menyebabkan jantung koroner sedangkan jika sudah menyumbat suplai darah ke jantung maka dapat menyebabkan serangan jantung.

Orang yang menderita serangan jantung jika tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan henti jantung dan kematian.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa serangan jantung bukan satu-satunya penyakit yang terjadi pada jantung.

Baca Juga: Tak Hanya Orang Tua, Serangan Jantung juga Menyerang Anak Muda