Sonora.ID - Baru-baru ini masyarakat ramai memperbincangkan ceramah Utaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS yang menyebut permainan catur dan dadu merupakan haram.
Video ceramah UAS tersebut ramai diperbincangkan bersamaan dengan kabar sang dai yang mengisi tausiah di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (20/11) lalu.
Ia lalu menjelaskan bahwa bermain dadu dan catur akan menjadi haram jika membuat orang yang melakukannya melalaikan salat. Selain itu, kedua permainan itu juga dinilai membuat seseorang lupa waktu.
Baca Juga: Beredar Kabar Penusukan Suporter Timnas, Ini Klarifikasi KBRI Kuala Lumpur
Mengenai pembahasan catur, berikut adalah daftar Grand Master catur Indonesia yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
1. Edhi Handoko
Edhi Handoko lahir di Solo, Jawa Tengah, 28 Agustus 1960 – meninggal di Cibinong, 17 Februari 2009 pada umur 48 tahun) adalah Grandmaster catur keempat.
Ia meraih gelar Master Nasional pada tahun 1978, dilanjutkan Master FIDE dan Master Internasional pada tahun 1982. Handoko pernah empat kali menjadi juara nasional, yaitu pada tahun 1978, 1979, 1984 dan 1991.
Ia juga merebut medali emas PON 1985 baik di perorangan maupun beregu dan merebut emas di nomor beregu pada PON 2004.
Baca Juga: Seakan Menyusul Chevrolet, Datsun Dikabarkan Tak Akan Produksi Lagi
Di tingkat internasional ia delapan kali membela tim Indonesia sebagai pemain yakni tahun 1980, 1982, 1984, 1986, 1988, 1992, 1994, dan 2000.
Ia menjabat sebagai kapten tim putri Indonesia tahun 1990 dan kapten tim putra tahun 2006 dan 2008. Selain itu di tingkat internasional ia juga merebut medali perak bereguSEA Games 2003 dan juara beregu Antarkota Asia tahun 1993 dan 1994.
Baca Juga: Jokowi Izinkan Staf Khusus Milenial Tak Perlu Kerja 'Full Time', Ini Alasannya
2. Ruben Gunawan
Ruben Gunawan (lahir di Jakarta, 17 April 1968 – meninggal di Manado, Sulawesi Utara, 28 Agustus 2005 pada umur 37 tahun) adalah seorang pecatur asal Indonesia. Ia merupakan salah satu dari tujuh pecatur bergelar Grandmaster di Indonesia.
Ruben sedikitnya tercatat dua kali memperkuat tim Indonesia pada Olimpiade Catur, yaitu pada Olimpiade Istanbul tahun 2000 dan Olimpiade Calvia tahun 2004. Prestasi lainnya adalah menjadi Juara Junior Asia (KU20) tahun 1983 di Kuala Lumpur, Malaysia.
3. Susanto Megaranto
Susanto Megaranto (lahir di Indramayu, Jawa Barat, 8 Oktober 1987; umur 24 tahun) adalah seorang Grandmaster (GM) Catur termuda Indonesia. Ia pernah mengikuti Sekolah Catur Utut Adianto.
Menempati peringkat kelima klasemen sementara Asian Continental Chess Championship untuk kategori open standard chess, peluang pecatur putra terbaik Indonesia, Susanto Megaranto untuk lolos ke Piala Dunia Catur 2014 makin besar. Sebab, hanya lima besar pecatur di kategori open standard chess yang otomatis lolos ke Piala Dunia Catur 2014.
Baca Juga: Sempat Ditarik Karena Picu Kanker, Ranitidin Kini Kembali Diedarkan
4. Herman Suradiradja
Herman Suradiradja (lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 14 Oktober 1947; umur 64 tahun) adalah seorang pecatur Indonesia. Herman adalah pecatur Indonesia yang pertama kali meraih gelar Grand Master.
Herman menjadi juara nasional tahun 1975. Kemudian meraih norma Master Internasional tahun 1976. Pendidikan catur diperoleh Herman di Bulgaria. Ia mendapatkan semua norma GM-nya di negara itu.
5. Utut Adianto Wahyuwidayat
Utut Adianto Wahyuwidayat (lahir di Jakarta, Indonesia, 16 Maret 1965; umur 47 tahun) adalah seorang pecatur yang sering dianggap sebagai yang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Baca Juga: Kabar Gembira bagi Calon Pemudik, Tol Pandaan – Malang Seksi V Segera Beroperasi
Ia adalah Grandmaster (GM) Indonesia berperingkat tertinggi di dunia saat ini.
Saat meraih gelar grand master, ia adalah pecatur Indonesia termuda yang berhasil mencapai prestasi ini, yaitu pada usia 21 tahun.
Sejak saat itu, prestasi tersebut telah berhasil dilewati pecatur muda lainnya, Susanto Megaranto, yang menjadi GM pada usia 17 tahun. Utut sempat menjadi grand master super pada tahun 1995-1999, saat ELO ratingnya melebihi 2600.