Sonora.ID - Pendiri Ciputra Group, Ir Ciputra dilaporkan telah meniggal dunia di Singapura pada Rabu (27/11/2019) pagi.
Ir Ciputra diketahui mewariskan berbagai karya di bidang properti. Dikutip dari Forbes, pria yang memiliki nama Tjie Tjin Hoan menempati posisi ke-27 orang terkaya di Indonesia pada tahun lalu.
Diketahui, total kekayaan Ciputra dan keluarga mencapai US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,2 triliun.
Pria kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931 ini mewarisi karya yang kelak menjadi cikal bakal kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru.
Baca Juga: Indonesia Dijadikan Tempat Penipuan Oleh 85 Warga Negara China
Contohnya seperti BSD City, CitraRaya Tangerang, Taman Impian Jaya Ancol, Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk, dan proyek-proyek skala kota lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Sosok yang menginspirasi, panutan, dan pembimbing yang handal," sebut Business Development Manager Ciputra Group, sekaligus cucu Ciputra, Cipta Harun seperti dikutip Kompas.com beberapa waktu lalu.
Selama lebih dari lima dekade pergulatannya dengan bisnis properti, Ciputra telah membangun tiga imperium yakni Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group.
Sembilan di antara anak-anak usaha ketiga "pohon bisnis" ini merupakan perusahaan terbuka. Kinerja keuangan ketiganya terus memperlihatkan grafik menanjak.
Cipta Harun Ciputra adalah cucu pengusaha properti Ir. Ciputra yang kini menjabat sebagai Marketing Manager Ciputra Group. Meski sang kakek sukses, untuk meraih posisinya saat ini, ia harus berusaha dari bawah.
Berikut ini 4 fakta dari Cipta Harun Ciputra yang akan menjadi pembicara dalam acara Indonesia Millennial Summit (IMS) 2019 dengan tema “Shaping Indonesia’s Future” pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinskin Jakarta.
Baca Juga: Chairman dan Founder Ciputra Group Meninggal Dunia di Singapura
1. Mengawali karier dengan magang di perusahaan keluarganya dan gaji yang sama dengan karyawan lain
Cipta tidak langsung naik begitu saja menjadi Direktur. Lulusan Southern University California, Los Angeles, Amerika Serikat ini bahkan harus magang dulu di perusahaan kakeknya. Bahkan ia digaji sama dengan karyawan lainnya.
Cipta pernah bergabung dalam divisi pengembangan bisnis di awal kariernya di mana ia belajar melakukan pengecekan izin proyek-proyek baru, menentukan model finansial serta membuat perencanaan keuangan supaya sebuah proyek agar mampu menghasilkan keuntungan.
2. Menjaga prinsip profesional dan budaya perusahaan yang ada
Cipta diharuskan mengikuti magang karena mengembang prinsip dan budaya perusahaan keluarganya yang profesional.
Menurutnya semua anak atau cucu dari Ir. Ciputra harus bekerja kerja jika ingin jabatan. Bahkan jika bermalas-malasan, ia bisa saja dipecat. Cipta juga diharuskan menjaga budaya perusahaan yang telah baik.
Baca Juga: Tutup Usia, Pemilik Ciputra Group Pernah Lewati Dua 'Neraka' dalam Hidupnya
3. Perjuangan mengembangkan perusahaan
Salah satu tantangan yang dihadapi Cipta adalah mengimbangi pertumbuhan yang cepat dari Ciputra Grup. Ia juga memikirkan bagaimana menciptakan produk yang menarik sehingga customer tertarik membeli,
Sebagai generasi ketiga, Cipta mengungkapkan bahwa misi utamanya bukan ingin menjadi katalis yang memberi perubahan dan inovasi secara total, tetapi melanjutkan kultur yang sudah terbangun dengan baik oleh kakeknya.