Sonora.ID - Baru-baru ini Partai Gerindra menyatakan tak setuju dengan langkah kejagung yang menolak CPNS LGBT. Akibat kicauan itu, partai Gerindra dianggap sejumlah netizen mendukung kampanye LGBT.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menytakan bahwa Gerindra dengan tegas menolak LGBT. Hal itu ia ungkapkan karena LGBT dianggap bertentangan dengan norma yang tumbuh di Indonesia.
Baca Juga: Kiki Saputri Mengaku Tidak Bisa Tidur Setelah Roasting Fadli Zon
Pernyataan itu ditulis Fadli Zon di aku Twitternya pada hari ini, Jumat (29/11/2019) pukul 07.53 WIB.
Partai @Gerindra jelas menolak LGBT. Juga menolak kampanye2 LGBT yg bertentangan dg agama manapun serta norma2 yg hidup dan tumbuh di masyarakat Indonesia.
— Fadli Zon (@fadlizon) November 29, 2019
Melalui hashtag #SuaraGerindra, akun @gerindra menyatakan tak setuju dengan kebijakan Kejagung yang menolak CPNS LGBT. Menurut akun itu, Penolakan yang dilakukan terhadap kaum LGBT sebagi CPNS oleh Kejaksaan Agung sangat tidak sesuai dan bertentangan dengan nilai Pancasila khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Baca Juga: Ditunjuk Sebagai Komut PT Pertamina, Fadli Zon: Hebat Apa Ahok?
Partai Gerindra menjelaskan seluruh warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban. Termasuk kalangan LGBT. Kewajiban bagi kalangan LGBT adalah menghormati dan mematuhi hukum serta nilai-nilai Pancasila. Mengenai hak, Gerindra menyebut LGBT berhak mendapatkan semua hak sebagai warga negara.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Sekjen Gerindra Andre Rosiade juga menegaskan partainya tidak mendukung LGBT. Dia merujuk pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partainya.
Baca Juga: Ketum Partai Gerindra Prabowo Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri Pertahanan
Pada Pasal 5 disebutkan Gerindra berasaskan Pancasila dan UUD 1945. Kemudian, Andre juga merujuk pada Pasal 7, yang menjelaskan tentang jati diri Gerindra adalah kebangsaan, kerakyatan, religius, dan keadilan sosial.
"Gerindra tidak pernah mendukung LGBT. Ini banyak misintrepretasi, tapi (pernyataan di Twitter) dipelintir," ujar Andre seperti yang dikutip dari Kompas.com, saat dihubungi pada Kamis (28/11/2019) malam.