Sonora.ID - Sebuah ledakan terjadi di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (3/12/2019) sekitar pukul 07.15 WIB pagi. Akibat ledakan tersebut, dua orang anggota TNI mengalami luka-luka.
Saksi mata menyebutkan korban ledakan adalah anggota TNI yang sedang berolahraga di kawasan Monas.
Polisi menyebutkan ledakan di Monas pagi tadi berasal dari granat asap, bukan berasal dari ponsel seperti yang ramai dibicarakan di media sosial.
Hal itu disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono dalam konferensi pers.
Baca Juga: Ledakan Monas Berasal dari Granat Asap, 2 Korban Anggota TNI
Cara Kerja dan Bentuk Granat Asap
Granat asap merupakan granat berbentuk kaleng yang digunakan sebagai alat isyarat darat atau darat ke udara, penanda zona sasaran atau pendaratan atau penyembunyi pergerakan tentara.
Granat asap biasanya terbentuk dari silinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap.
Ada dua jenis utama granat ini: granat asap berwarna dan granat penyembunyi.
Pada granat asap berwarna, tersedia warna-warna merah, hijau, kuning, dan ungu.
Jenis granat asap lain, adalah jenis asap meledak.
Granat ini berisi fosforus putih (WP).
Granat WP meledak dan menyebarkan phosphorus putih ke segala arah, lalu phosphorus terbakar apabila ketika bertemu udara, dan terbakar dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak.
Ia juga berfungsi sebagai granat pembakar.
Granat asap adalah salah satu jenis granat yang digunakan TNI.
Granat asap yang biasa digunakan dalam penerjunan.
Sebagian artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul Ini Bentuk Granat Asap Yang Diduga Meledak di Monas
(Tribunnews.com/Whiesa/Wahyu Gilang)
(Kompas.com/Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ledakan di Monas Bukan Berasal dari HP, Begini Bentuk Granat Asap dan Cara Kerjanya