Sonora.ID - Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat sedang dilanda bencana banjir hingga hari ini Rabu (11/12/2019).

Sebanyak 187 warganya mengungsi ke tempat yang lebih aman. Para pengungsi berasal dari dua Kecamatan, yakni Kecamatan Harau dan Kecamatan Lareh Sago Halaban.

Baca Juga: Asal Terjang Banjir, Hati-Hati ‘Water Hammer’ Pada Mesin Kendaraan

"Ada 187 warga yang terpaksa mengungsi dan tinggal di pengungsian atau rumah tetangga serta saudara," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Rahmadino seperti dikutip kompas.com.

Ia juga menyebutkan jika banjir yang terjadi di Kecamatan Harau terjadi di Nagari atau Desa Taram dengan total 63 warga yang mengungsi.

Sedangkan untuk Taram sendiri, BPBD setempat telah membuat sebuah tenda pengungsian untuk menampung warga yang rumahnya terendam oleh banjir.

Baca Juga: Berikut Cara Mengatasi Motor Matic Yang Mogok Akibat Menerjang Banjir

Sedangkan di Lareh Sago Halaban, ada tiga nigari yang terdampak,yakni di Bukik Sikumpua dengan total 68 pengungsi, Balai Panjang 48 pengungsi dan Nagari Batu Payuang 8 pengungsi.

Sebelumnya memang pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama tujuh hari, peringatan tersebut sudah terhitung sejak Selasa (10/12/2019) kemarin.

Baca Juga: Karhutla Berlalu, Kini Riau Bersiap Hadapi Banjir dan Tanah Longsor

Status tersebut dibuat oleh pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota lantaran sudah ada empat kecamatan yang sudah terdampak bencana banjir dan longsor.

Empat kecamatan tersebut terdiri dari Lareh Sago Halaban, Harau, Pangkalan Koto Baru dan Akabiluru.

Baca Juga: BMKG Memprediksi Gerhana Matahari Cincin Akan Terjadi 26 Desember 2019