Tak ada fasilitas penginapan
Peraturan yang satu ini baru diberlakukan sejak bulan Agustus 2019 silam, dan langsung menuai kontroversi dari pramugari ataupun awak kabin lainnya.
Salah satunya adalah Hersanti yang bertugas dalam penerbangan Jakarta – Melbourne dengan durasi penerbangan 18 jam.
Pihaknya menyatakan tidak mendapatkan fasilitas penginapan saat mendarat di Australia.
“Kami manusia bukan robot, sebaiknya kami dilakukan seperti manusia, kami pun butuh tidur,” curhat Hersanti masih dikutip dari sumber yang sama.
Baca Juga: Viral Mobil Ferrari di Kargo Pesawat, Ini Kata Pihak Garuda Indonesia
Perubahan rute
Mengambil keputusan untuk mengubah rute yang berakibat awak kabin harus bekerja lebih lama, pastinya langsung menuai kontroversi.
Ketua Umum IKAGI, Zaenal Muttaqin menyatakan bahwa Ari pernah mengubah rute perjalanan dari Jakarta – Amsterdam, menjadi Bali – Medan – Amsterdam.
Hal tersebut membuat awak kabin harus bekerja lebih dari yang seharusnya, dan ia pun mengaku tidak mendapatkan penjelasan atas perubahan rute tersebut.
Di luar itu semua, masyarakat Indonesia pernah dihebohkan atas kebijakan tidak boleh merekam atau mengambil gambar di dalam pesawat.
Kebijakan atau peraturan ini dikeluarkan pada bulan Juli 2019 silam, setelah viralnya foto menu makanan Garuda Indonesia yang disajikan dalam bentuk tulisan tangan.
Baca Juga: Erick Thohir Akan Mencopot Direksi PT Garuda yang Terlibat Penyelundupan Harley Davidson