Sonora.ID - Kondom sering kali digunakan seseorang untuk menghindari terjadinya pembuahan atau penyakit menular seksual.
Namun dalam fungsinya untuk mencegah penyakit menular seksual, ternyata kondom tidak bekerja secara 100 persen.
Dalam laman kompas.com, Dr Andrie Ronggani, Sp OG (Obstetri dan Ginekologi), membenarkan jika penggunaan kondom dapat bekerja efektif untuk mencegah penyakit menular seksual, terlebih jika mereka yang menggunakan sering bergonta-ganti pasangan.
Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Miss V Basah, dari Cairan Alami Hingga Infeksi
Namun, efektivitas tersebut tidak berjalan dengan maksimal dalam mencegah penularan HIV.
"Untuk HIV (human immunodeficiency virus), (efektivitas kondom) dikatakan 80-90 persen oke. Sisanya masih beresiko tertular," kata Andrie seperti yang dikutip kompas.com.
Mengapa bisa kondom tidak bekerja maksimal dalam pencegahan penyakit menular seksual?
Baca Juga: Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, Hati-Hati Obesitas Jadi Salah Satu Penyebab
Dalam sebuah studi di Amerika Serikat, menunjukan jika pori-pori pada kondom lebih besar ukurannya dibanding ukuran virus HIV.
Peneliti dari National Institutes of Health telah menguji sebuah butiran polystyrene bercahaya yang berukuran 110 nano meter (sama dengan virus HIV) untuk dilewatkan pada kondom.
Baca Juga: Selain Menopause, Berikut 5 Gangguan Hasrat Seksual pada Wanita
Hasilnya, 29 dari 89 kondom dapat dilalui oleh butiran polystyrene tersebut., itu artinya pori-pori kondom masih bisa dilewati oleh virus HIV.
Namun meskipun begitu, peneliti menegaskan jika penggunaan kondom masih tetap bisa melindungi 10 kali lipat dibandingkan dengan tak menggunakannya sama sekali
Artinya, kondom bisa mengurangi kemungkinan tertularnya penyakit menular seksual meskipun tidak 100 persen.
Baca Juga: Apa yang Perlu Diperhatiakan Ketika Mr P Tidak Disunat, Adakah Pengaruhnya?