Para peserta diminta untuk mengisi kuisioner yang menanyakan berapa jam setiap minggu mereka bersepeda dan apakah mereka pernah memiliki riwayat gejala disfungsi ereksi dalam lima tahun terakhir, atau bahkan didiagnosa oleh dokter sebagai pria yang mandul.
“Kami menemukan tidak ada hubungan antara bersepeda dengan kesulitan ereksi atau antara lamanya bersepeda dengan kemandulan,” ujar Milo Hollingworth dari University College London.
Menurutnya hal ini bisa menjadikan bukti bahwa seseorang yang bersepeda tidak akan mengalami gangguan pria yang disebutkan diatas, sehingga mereka yang bersepeda delapan jam dalam seminggu tak perlu mengkhawatirkannya.
Baca Juga: Dokter, Kenapa Penis Saya Tetap Lembek Saat Sedang Ereksi?
Meskipun demikian, para peneliti menemukan adanya kemungkinan kecil bagi para pesepeda untuk terkena penyakit kanker prostat.
Namun hal ini hanya bisa terjadi untuk mereka pesepeda yang telah berusia 50 tahun ke atas dengan intensitas bersepeda delapan jam lebih dalam seminggu.
Peneliti juga menegaskan jika kegiatan bersepeda lebih banyak memiliki manfaatnya jika dibandingkan dengan risiko kesehatan yang akan ditimbulkan.
Karena dengan bersepda seseorang dapat membakar ratusan kalori dalam per jam, menguatkan otot tubuh, hingga mengurangi tekanan darah di lutut dan paha dibanding olahraga lari.
Baca Juga: Ukuran Penis Dapat Ditebak dari Panjang Jari, Mitos atau Fakta?