Sonora.ID - Apakah Anda termasuk kedalam orang yang memiliki prinsip ketika sakit sedang melanda Anda?
Seperti memeriksakan diri ke dokter, beristirahat dengan cukup, memakai masker mulut, atau lain sebagainya.
Baca Juga: Susah Menabung? Ikuti Trik Ini Agar Target di Masa Depan Bisa Tercapai
Setiap orang pasti memiliki prinsip yang berbeda-beda dalam hal tersebut. Begitu halnya dengan kondisi keuangan, ada beberapa prinsip yang bisa menandakan kesehatan keuangan Anda bermasalah atau tidak.
Eko Pratomo selaku Chairman & Co-Founder Halofina membuat sebuah analogi ‘KEMOCENG’ dalam prinsip pengelolaan keuangan yang sehat.
Analogi ini merupakan ilmu keuangan sederhana yang harus diketahui seseorang agar tetap bisa berdiri pada pedoman yang tepat.
Baca Juga: Benarkah Memiliki Penghasilan Besar Bisa Terhindari Dari Masalah Keuangan?
Berikut makna dari analoi 'KEMOCENG' yang dimaksud:
KE: adalah kesehatan, sama halnya dengan kesehatan raga dan jiwa.
“Jadi mengurus keuangan itu harus serius sama kaya kita mengurus badan kita,” kata Eko Pratomo dalam acara ‘Financial Wisdom Close To You’ Selasa (17/12/2019).
Kesehatan dalam uang tersebut bisa dilihat dari pengelolaan penghasilan.
Jangan sampai pengeluaran Anda lebih besar dari penghasilan yang Anda miliki.
“Kecerdasan finansial yang paling-paling sederhana itu adalah ketika berapapun penghasilan kita, pengeluarannya tidak pernah lebih dari penghasilan kita,” jelas Eko.
Baca Juga: Target Tak Tercapai karena Pasar sedang Lesu? Ingat ‘Marketing is not Magician’
M: Memahi yang penting antara prioritas kebutuhan dengan sebuah hasrat keinginan.
“Yang dibeli haruslah sesuatu yang direncanakan, dan jika itu tidak direncanakan maka itu adalah keinginan,” pungkasnya.
Terlebih saat ini sudah banyak sekali promo-promo yang ditawarkan pihak tertentu dalam menarik pelanggan, seperti diskon, paylater, dan cashback.
Baca Juga: Marak Penipuan Arisan Bodong Sosialita Manja, Begini Cara Mengenalinya
O: Orang bijak sadar berbagi, berbagi disini bisa dalam hal pajak dan sodakoh.
“Salah satu orang yang sehat keuangannya maka mereka mengalokasikannya untuk berbagi, kalaupun tidak ada dana untuk berbagi mereka mau berbagi dalam hal waktu yaitu mau memikirkan oranglain,” ucapnya kepada perserta acara ‘Financial Wisdom Close To You’.
Baca Juga: Wajib Perhatikan Hal ini Sebelum Anda Menangih Utang Kepada Orang Lain
C: Cicilan utang Anda harus dibatasi sepertiga dari penghasilan yang dimiliki.
Eko menegaskan bahwa sebisa mungkin hutang harus bersifat produktif.
Pikirkan segala kebutuhan yang memang bisa membuat diri Anda menjadi produktif, jika hal tersebut tidak memberikan dampak yang besar untuk hidup Anda maka cobalah untuk tidak melakukan tindakan mengutang.
Baca Juga: Poin Penting dalam Berbisnis: Bagaimana Cara Wujudkan Customer Antri?
E, Emergency Funds harus dimiliki seseorang agar bisa mengantisipasi suatu kondisi yang memang tidak diharapkan.
“Sebelum berinvestasi yang pertamakali harus dimiliki adalah emergency funds, besarnya minimum harus tiga kali dari besar pengeluaran bulanan,” ucap Eko.
Emergency Funds juga bisa menjadi salah satu penanggulangan risiko finansial seperti jatuh sakit yang cukup parah.
Baca Juga: Pentingnya Spa Branding sebagai Solusi Berbagai Masalah di Tahun 2020
N: Nyaman hidup secukupnya, punya budget rumah tangga.
“Jadi yang paling aman, batasi pengeluaran dan gaya hidup rutin 70 hingga 80 persen,” kata Eko.
G: Gak khawatir masa depan, hal ini mengharuskan kita untuk belajar dalam berinvestasi dan menabung.
Jika Anda tidak menyisihkan 20 hingga 20 persen dari penghasilan Anda, maka mau tidak mau perencanaan masa depan Anda akan kacau balau, dan biasanya akan diakhiri dengan solusi berhutang.
Baca Juga: Berlomba-Lomba Buka Usaha, Ini Kata Pakar Tentang Bisnis Artis