Sonora.ID - Belakangan ini isu dan gosip seputar agama kian senter terdengar, salah satunya adalah larangan ormas tertentu untuk mengucapkan selamat natal dan mengenakan atribut natal.
Rupanya polemik ini memicu sebagian orang bersi keras terhadap isu yang tengah berhembus.
Salah satunya adalah Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiayah, Syafii Maarif atau yang kerap di sapa Buya Syafii.
Baca Juga: Mengulik Fakta Mengenai Teror Ular Kobra Saat Musim Penghujan Tiba
Menurutnya tindakan kelompok maupun ormas tertentu yang menyebut bahwa mengucapkan selamat natal kepada koleganya merupakan perbuatan yang melanggar syariat agama adalah suatu hal yang kurang tepat.
Buya syafii bahkan menegaskan bahwa kaum yang menganut ajaran tersebut termasuk kepada kaum sumbu pendek.
Pernyataan ini di tujukan kepada para kelompok yang melarang bahkan secara sengaja mempengaruhi orang lain untuk ikut tidak mengucapkan selamat natal.
Baca Juga: Gojek Tutup 6 Layanan Pada Golife Per 2020, Salah Satunya GoLaundry
Menurut Buya Syafii dari sisi agama umat muslim dapat mengucapkan selamat natal kepada umat nasrani.
Sebab tak akan merusak akidah seorang muslim yang telah benar-benar memahami ajaran agama Islam.
"Itu (larangan ucapan Natal) pandangan sempit, kalau istilah medsos itu kelompok sumbu pendek. Apa keberatannya mengucapkannya? Selamat Natal, Idul Fitri, apa keberatannya? Di sisi apa? Tidak akan salah itu," kata Syafii dikutip dari CNN.com.
Baca Juga: Pegawai BUMN Ini Tabrak Nenek Dengan Motor Harley Davidson Bodong
Menurut mantan Ketua Umum Pusat Muhammadiyah, ucapan selamat natal adalah suatu bentuk toleransi kepada kaum beragama.
Bahkan Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru, kembali ditegaskan oleh Buya Syafii jika hal tidak merusak akidah.
Syafii juga memahami bahwa ada suatu kelompok yang kurang mengerti soal islam sehingga memandang suatu hal dan menghakimi dengan pikiran negatif.
Baca Juga: Sempat Dikabarkan Pilih China, Ternyata Ini Pilihan Shin Tae-yong
"Saya sering katakan, berbeda dalam persaudaraan, bersaudara dalam perbedaan sangat mungkin dan itu harus. Dunia yang akan datang tergantung mau tidak pegang prinsip itu. Kalau tidak, kan perang melulu," tuturnya.
Terkait isu intoleransi yang terjadi di Sumatera Barat, Buya Syafii memiliki pandangan positif tersendiri.
Dirinya bahkan mengapresiasi tindakan Pemda yang langsung memberikan klarifikasi terkait larangan ucapan selamat natal.
Baca Juga: Kenali Kanker Paru-Paru, Berikut Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya