Sonora.ID - Band yang terkenal dengan sebutan ‘Sweet Martabak’ adalah salah satu pelaku musik HipHop yang berjaya mulai sekitar tahun 90an.
Meski saat ini band tersebut sudah jarang manggung, namun nama ‘Sweet Martabak’ masih menjadi salah satu nama musisi Rap legendaris di Indonesia.
Saat diwawancara oleh tim Motion, salah satu personel ‘Sweet Martabak’, John Parapat, menceritakan awal perjalanan grup tersebut hingga akhirnya bisa membawa terkenal nama-nama anak daerah seperti dirinya.
“Jadi awalnya gua sama Ferri temen sekolah asalnya kita dari Pekanbaru, dan kemudian merantau. Ferri di Jakarta, gua di Bandung,” jelas John.
Baca Juga: Ini Cerita Promotor Datangkan Slipknot Ke Hammersonic Festival 2020
Kemudian awal perjalanan grup tersebut diawali dengan penerimaannya di salah satu acara Rap pada tahun 1996, yaitu Pesta Rap 2.
Sebelumnya pada saat Pesta Rap 1, grup tersebut masih belum dikenal karena pecinta Rap justru lebih mengenal nama grup lama mereka, ‘The Rebel’.
“Di tahun 97-nya, pada Pesta Rap 3, ‘Sweet Martabak’ dipercayakan sebagai single pertama,” sambung John.
Sekitar awal tahun 2000-an, Ferri kemudian disibukkan dengan pekerjaannya di luar grup yang kemudian membuatnya mengundurkan diri sekitar tahun 2005 dari band tersebut.
Baca Juga: Festival Flavs Siap Nyalakan Kultur Hip Hop dan RnB di Indonesia
John seperti kehilangan partner manggungnya, akhirnya menarik Raymond sebagai pengganti Ferri, pergantian tersebut resmi terjadi pada tahun 2007.
Sebelumnya Raymond pun memiliki grup HipHop sendiri, yang kemudian bubar beberapa tahun sebelum di tarik bergabung dengan ‘Sweet Martabak’.
Beralih dari perjalanan grup tersebut, nama ‘Sweet Martabak’ sering kali dianggap sama sekali tidak menggambarkan genre musik HipHop.
Baca Juga: Wow! Jimin BTS Jadi Top Idol Kpop Selama Dua Tahun Berturut-turut
Menanggapi hal tersebut, John menyatakan bahwa ada makna yang dalam dari nama tersebut yang ia tentukan bersama partner pertamanya.
“Maknanya itu sebenarnya kita mengerasain susahnya kita sebagai anak daerah yang ke Jakarta enggak kenal siapa-siapa, dan dulu kerjaan gua sama Ferri itu nyamperin radio untuk kasih lagu kita. Nah kita mulai ikut lomba Rap, seneng juara satu. Wah kita bisa ngalahin anak Jakarta nih. Nah hadiahnya itu cuma bisa kebeli martabak,” cerita John tentang nama ‘Sweet Martabak’.
Meski tak seberapa, namun John merasa ada feel lebih di balik juara tersebut, selain itu martabak pun menjadi makanan yang selalu diterima di lingkungan mana pun.
Filosofi dari nama ‘Sweet Martabak’ adalah musik yang bisa dinikmati oleh banyak orang, kalau pun ada yang nolak pun orang tersebut sangat jarang.
Baca Juga: Despacito Jadi Video Klip Terlaris Dalam 40 Tahun Terakhir, Ada Video Klip Lagu Indonesia?