Tingginya impor BBM
Indonesia masih melakukan impor BBM termasuk solar, padahal Indonesia pun merupakan negara penghasil sawit terbesar di dunia yang bisa dijadikan sebagai sumber bahan bakar nabati sebagai pengganti bahan bakar solar.
Presiden menyebutkan potensi tersebut harus dimanfaatkan untuk ketahanan dan kemandirian energi nasional negara Indonesia.
Penerapan B30 ini merupakan salah satu usaha untuk bisa menghemat impor dan devisa negara bahkan hingga Rp 63 triliun.
"Kalkulasinya juga kita konsisten menerapkan B30 ini yang akan dihemat devisa kurang lebih Rp63 triliun. Jumlah yang sangat besar sekali," tambahnya.
Baca Juga: Jokowi Akan Lantik Pimpinan dan Dewas KPK di Istana Hari Ini
Meningkatkan permintaan minyak sawit domestik
Implementasi B30 menimbulkan efek baik bagi petani dan pekebun kelapa sawit karena akan meningkatkan permintaan minyak sawit secara domestik.
Selain itu, program B30 hingga B100 nanti akan membuat Indonesia tidak mudah ditekan oleh negara-negara lain.
Mengingat ekspor CPO atau minyak sawit mentah Indonesia kerap menghadapi tantangan berupa kampanye negatif.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, dalam siaran persnya menyatakan, Pertamina telah melakukan langkah cepat dengan melakukan uji coba penyaluran B30 sejak November 2019.
Uji coba dilakukan di beberapa kota besar antara lain Palembang, Sumatera Selatan, Yogyakarta, Jawa Tengah, Balikpapan, Kalimantan Timur hingga Sorong, Papua.
Baca Juga: Jakarta Banjir, Jokowi Minta Anies Urusi Pembersihan Got dan Waduk