Sonora.ID - Masih dalam nuansa liburan, harga tiket pesawat masih dalam kategori mahal, sejak kenaikkan yang terjadi pada November 2018 yang lalu.
Hal tersebut pastinya berdampak besar khususnya pada aspek pariwisata, dan terbukti bahwa tahun ini terjadi penurunan penumpang hingga 18,5% dari tahun 2018.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian lembaga yang bersangkutan.
Koordinasi tersebut dilakukan untuk mengembalikan tingkat okupansi penumpang pesawat dalam negeri diawali dengan menekan harga tiket.
Baca Juga: Adian Napitupulu Kolaps di Atas Pesawat Menuju ke Palangkaraya
Meski sudah melakukan koordinasi bersama dengan Menteri Perhubungan dan BUMN, pihaknya mengakui bahwa ini bukan hal yang sederhana.
“Ini bukan hal yang sederhana. Kompleks, karena da pengaruh dari harga actur, leasing, dan banyak hal. Jadi kita harus lihat dulu secara komprehensif gimana cara menekan harganya,” ungkap Wishnutama.
Hal yang sama disampaikan oleh Indonesian National Air Cartier Association atau INACA, bahwa ada dua hal yang menyebabkan kenaikan harga tiket.
Penyebab yang pertama adalah masalah kurs atau nilai tukar, dan yang kedua yang sama dengan apa yang ungkapkan oleh Wishnutama bahwa ada pengaruh dari harga bahan bakar.
Baca Juga: Diduga Salah Teknis, Dua Pesawat Garuda Hampir Tabrakan di Bandara Soekarno-Hatta