Sonora.ID - Menjadi orang yang peduli adalah hal yang saat ini terbilang langka ditemukan di lingkungan masyarakat modern.
Bahkan dalam kondisi darurat sekali pun sering kali beberapa orang masih mengabaikan pihak di sekitarnya yang membutuhkan bantuan.
Melihat fenomena tersebut, motivator, Arvan Pradiansyah menyatakan bahwa orang yang tidak peduli atau cuek adalah orang yang kondisi spiritualnya terhambat.
“Itulah orang yang terhambat secara spiritualnya,” tegas Arvan.
Baca Juga: Lakukan 5 Cara Ini Untuk Mencapai Kehidupan yang Seimbang dan Bahagia
Mengapa demikian? Karena awal kepedulian terhadap sesama adalah ketika semua urusan dengan Tuhan atau aspek spiritual seseorang bisa berjalan dengan baik.
Ketika spiritual bisa berjalan dengan baik, maka kepedulian dengan sesama akan secara otomatis bisa berjalan dengan baik juga.
Hal tersebut ditandai dengan adanya interaksi dengan sesama manusia pada saat selesai menunaikan ibadah, dalam agama atau kepercayaan apapun.
Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa kepedulian sosial bukan hanya kegiatan seperti donor darah, menyantuni anak yatim, atau sebagainya.
Baca Juga: Mempermudah Proses Belajar Dengan Cara Memasukan Aspek Relaksasi
Namun, kepedulian bisa dilakukan mulai dari lingkungan terdekat, dengan orang-orang yang dikenal atau yang punya hubungan baik.
“Kita sering kali melakukan kepedulian sosial pada orang yang tidak kita kenal. Kita lupa kalau kita harus peduli kepada orang-orang yang ada di sekitar kita dulu,” ungkap Arvan dengan tegas.
Baginya, tidak ada value di dalam mendonor darah atau berkepedulian secara sosial, jika orang tersebut tidak peduli dengan orang-orang sekitarnya terlebih dahulu.
Salah satu indikator orang tersebut tidak cuek dengan lingkungannya adalah orang tersebut tahu tantangan orang-orang di sekitarnya dalam menjalankan tugas mereka masing-masing.
Baca Juga: Mimpi Jadi Orang Sukses di Tahun 2020? Ini Skill yang Harus Dimiliki
“Kita harus benar-benar tengok kanan, tengok kiri. Lihat. Kadang-kadang kita tengok kanan, tengok kiri tapi kita tidak melihat,” tambah Arvan.
Maksud melihat di sini adalah bukan hanya dengan mata, tetapi juga dengan hati, sehingga kondisi yang terlihat bukan hanya kondisi fisik tetapi juga pikiran dan hati.
“Anda tidak akan pernah tahu kondisi orang di sekitar Anda jika Anda tidak peka, mau melihat dengan hati,” sambungnya.
Akhirnya pihaknya kembali menegaskan bahwa orang cuek adalah orang yang mengalami hambatan secara spiritual.
Baca Juga: Wajarkah Seorang Atasan atau Bos Marah-marah Terhadap Bawahannya?