Mengenal Perdarahan Subarakhnoid yang Pernah Diderita Emilia Clarke

4 Januari 2020 20:05 WIB
Emilia Clarke pernah menderita penyakit otak subarakhnoid.
Emilia Clarke pernah menderita penyakit otak subarakhnoid. ( YouTube/CBS Sunday Morning)

 

Sonora.ID - Trauma kepala parah yang terjadi akibat kecelakaan bermotor atau cedera olahraga yang mengenai kepala dapat menyebabkan trauma pada otak. Salah satu jenis trauma otak yang paling umum adalah perdarahan subarakhnoid.

Perdarahan subarakhnoid ini juga sempat dialami oleh Emilia Clarke, pemeran Daenerys Targaryen dalam serial Game of Thrones.

Ia mengatakan, "jika bagian dari otak Anda tidak mendapatkan aliran darah selama satu menit, itu tidak akan berfungsi lagi. Seperti Anda mengalami korsleting. Itulah yang saya alami."

Baca Juga: Seputar Penyakit Saraf yang Disebut Transient Ischemic Attack (TIA)

Dilansir dari buku "20 Penyakit Saraf: Waspadai!", perdarahan subarakhnoid adalah terkumpulnya darah pada rongga subarakhnoid. Kasus ini dapat terjadi pada individu dari usia berapa pun, tetapi lebih sering dialami pada usia 40-60 tahun.

Presentase kejadian laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Artinya, perdarahan subarakhnoid lebih banyak terjadi pada laki-laki.

Penyebab

Penyebab paling sering adalah:

  • Pecahnya pembuluh arteri yang melebar, yang dikenal sebagai aneurisma.
  • Kelainan pembuluh darah/AVM (malformasi arteri-vena)
  • Benturan kepala
  • Cedera selama pembedahan
  • Tumor otak

Baca Juga: Waspadai! Penyakit Kematian Jaringan Otak Ini Bisa Menyerang Usia Muda

Faktor tertentu mungkin meningkatkan risiko terkena perdarahan subarachnoid:

  • Pembengkakan pada pembuluh darah lainnya
  • Fibromuscular dysplasia (FMD) dan kelainan jaringan ikat lainnya
  • Tekanan darah tinggi
  • Riwayat penyakit ginjal polycystic
  • Merokok
  • Riwayat keluarga yang menderita pembengkakan mungkin juga meningkatkan risiko

Gejala klinis

Sebelum pembuluh arteri pecah, biasanya aneurisma tidak akan menyebabkan gejala apa pun. Sebaliknya, pecahnya pembuluh arteri akan menimbulkan berbagai gejala, antara lain:

  • Sakit kepala yang sangat hebat
  • Penglihatan kabur
  • Muntahnya menyembur
  • Gangguan bicara
  • Kelumpuhan otot
  • Hilangnya sensasi pengindraan
  • Menurun/hilangnya kesadaran

Hampir separuh orang yang mengalami robekan aneurisma akan meninggal. Kalau pun bertahan, pasien umumnya akan mengalami koma dalam waktu yang panjang.

Baca Juga: Saya Mengalami Saraf Kejepit, Apakah Saya tetap Bisa Berolahraga?

Deteksi dan penanganan

Deteksi dan penanganan aneurisma sejak awal akan memperkecil kemungkinan terjadinya pecah aneurisma.

Dokter dapat melakukan operasi bila memang sudah didapati adanya aneurisma melalui pemeriksaan CT-scan dan MRA.

Untuk pencegahan jangka panjang, jagalah kestabilan tekanan darah Anda.

Rongga subarakhnoid terletak di bawah lapisan pembungkus otak arakhnoid. Selain dialiri oleh cairan otak, rongga ini juga dilewati oleh pembuluh darah otak.

Bila pembuluh darah tersebut robek/pecah maka darah akan bercampur dengan cairan otak yang menyebabkan pada pemeriksaan fungsi lumbal didapatkan cairan berwarna kemerahan.

Baca Juga: Banyak Adegan Laga, Stuntman Film 'Rembulan Tenggelam di Wajahmu' Alami Gegar Otak

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm