Sonora.ID - Konflik antara China dan Indonesia kian memanas usai kapal dari China didapati di laun Natuna Indonesia.
Aksi tersebut langsung mendapatkan tindakan tegas dari Menteri Kelautan Indonesia Edhy Prabowo.
Namun nyatanya China tak ingin mengalah sampai disitu, negara tersebut bahkan mengklam bahwa perairan natuna adalah milik China secara sah.
Baca Juga: Klaim China Atas Natuna yang Didasari Nine Dash Line Tidak Sah Menurut PBB
Bahkan China bersikukuh mengklam bahwa tidak peduli apapun yang terjadi China tetap akan mengakui Natuna sebagai laut dibawah kedaulatan China.
Hal ini mencancing respon dari berbagai jajaran pejabat pemerintah. Salah satunya Presiden Jokowi yang tidak akan tinggal diam perihal kesewenang-wenangan China.
Selain itu Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto juga memberikan tanggapan. Namun tanggapannya sedikit berbeda.
Pasalnya dirinya mengklam bahawa negara China adalah salah satu negara "Sahabat".
Baca Juga: Inilah Nasib Akhir Satgas 115 Tim Pemburu Kapal Maling di Bawah Kepemimpinan Edhy Prabowo
“kita tentunya masing-masing punya sikap kita mencari suatu solusi yang baik, di ujungnnya saya kira kita punya solusi yang baik.” Ujar Prabowo di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi pada Jumat 03/01/2020 seperti dikutip dari Kompastv.
“saya kita selesaikan dengan baik bagaimanapun cina adalah negara sahabat.” tambah Menteri Pertahanan Prabowo.
Menurut Prabowo permasalah perairan Natuna dapat diselesaikan dengan damai dan dengan cara diplomasi, karena hubungan yang dimiliki China dengan Indonesia.
Baca Juga: Kapal China Masuk Perairan Natuna, TNI Kerahkan Ratusan Personel Gabungan
Selain itu rupaya Menhan Prabowo memiliki pandangan lain soal polemik Indonesia-Natuna-China.
Ditanya mengenai dampak memanasnya hubungan ini terhadap investasi China di Indonesia, Menhan Prabowo punya pendapat tersendiri. "Kita cool saja, kita santai ya," tutupnya.
Pemerintah sendiri saat ini sudah menambahkan penjagaan ke laut Natuna.
TNI pun melaksanakan operasi siaga tempur terkait dengan adanya pelanggaran di kawasan tersebut.
Baca Juga: China Bersikeras Klaim Memiliki Hak dan Kedaulatan Atas Laut Natuna