"Kami mengetahui laporan media dari Iran dan kami mengumpulkan lebih banyak informasi," kata juru bicara Boeing Gordon Johndroe seperti dikutip Bloomberg.
Boeing sudah terperosok dalam krisis menyusul kecelakaan di laut Karawang, Indonesia pada Oktober 2018 dan di Etiopia pada Maret lalu.
Baca Juga: Pesawat Ukraina Jatuh, Kepala Layanan Medis Darurat Iran: Sebagian Besar Penumpang Meninggal
Bencana-bencana itu, yang menewaskan hampir 350 orang, melibatkan jet 737 pabrikan AS, yang telah mendarat secara global selama 10 bulan. The 737-800 dan 737 Max keduanya varian dari 737 pesawat berbadan sempit Boeing tetapi 737-800 belum di-grounded.