Pesawat Boeing 737 Ukraina Jatuh di Iran, Diduga Terkena Rudal Iran

10 Januari 2020 12:10 WIB
Petugas memeriksa lokasi jatuhnya pesawat Ukraina di Parand, wilayah barat daya Teheran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat.
Petugas memeriksa lokasi jatuhnya pesawat Ukraina di Parand, wilayah barat daya Teheran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat. ( HO/AFP)

Sonora.ID - Peristiwa jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines di Teheren, Iran, Rabu (8/1/2020) masih menyisakan pertanyaan.

Beberapa spekulasi berkembang mengenai penyebab dari jatuhnya pesawat Boeing 737-800 yang merenggut 176 korban jiwa itu.

Dilansir dari The Independent, Sekretaris Dewan Keamanan  Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan telah mengirimkan petugas ke Iran untuk menyelidiki kemungkinan pecahan rudal.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Pesawat Ukraina Berpenumpang 180 Orang Jatuh di Iran

"Serangan roket berada di antara sejumlah dugaan. Sebab dari internet muncul informasi elemen misil ditemukan di sana," kata Danilov.

Selain itu, Danilov juga mengungkapkan empat spekulasi kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Empat teori penyebab jatuhnya pesawat Ukraina itu diantaranya karena dihantam oleh rudal Rusia, ada bom dalam pesawat, kesalahan teknis dan kemungkinan pesawat bertabrakan dengan drone atau benda asing.

Baca Juga: Pesawat Ukraina Jatuh, Kepala Layanan Medis Darurat Iran: Sebagian Besar Penumpang Meninggal

Spekulasi mengenai tembakan rudal menjadi penyebab jatuhnya pesawat diungkapkan Danilov dengan merujuk ke dua foto di media sosial yang menunjukkan adanya benda berupa misil di lokasi kejadian.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau juga turut mengatakan terdapat bukti bahwa Boeing 737 Ukraiana jatuh di Teheran akibat ditembak rudal Iran.

Trudeau mengatakan, bukti dari intelejen pesawat jatuh karena serangan rudal.

"Mungkin saja tidak sengaja" ujar Trudeau seperti yang dikutip dari Sky News.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga mengatakan hal yang senada, bahkan ia juga menjelaskan jenis rudal yang menjatuhkan pesawat Ukraina tersebut.

"Terdapat Informasi bahwa penerbangan ini dihantam rudal jenis Surface to Air" ungkap Boris seperti dikutip dari AFP.

Baca Juga: Pesawat Boeing 737 Jatuh di Iran, Seluruh Penumpang Dinyatakan Tewas

Terkait penyelidikan penyebab kecelakaan, pihak berwenang Iran menolak memberikan kotak hitam pesawat kepada produsen pesawat Boeing dan Amerika.

Seperti diberitakan Guardian, Iran menyatakan akan memimpin penyelidikan insiden jatuhnya pesawat melalui organisasi penerbangan negara di negara itu.

Meskipun menolak menyerahkan kotak hitam kepada pihak lain, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh membuka peluang Ukraina terlibat dalam penyelidikan.

Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga berharap negaranya ikut dilibatkan terkait pencarian fakta penyebab kecelakaan.

Baca Juga: Balas Dendam Iran Vs Amerika, Pasukan Siapa yang Lebih Kuat?

Permintaan Trudeau itu mengingat korban terbanyak kedua adalah warganya, yaitu 63 orang.

Inggris juga bakal bekerja sama dengan Kanada dan mitra mereka dalam menggelar penyelidikan yang transparan.

Adapun korban jiwa terbanyak didominasi warga Iran 82 orang. Berturut-turut Ukraina (11 orang), Swedia (10 orang), Afghanistan (4 orang), Jerman (3 orang) dan Inggris (3 orang).

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm