Namun begitu, Komisi itu juga mengatakan bahwa tidak ada kasus baru sejak 3 Januari.
World Health Organisation (WHO) mengatakan virus baru yang mematikan, Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS), bisa menjadi penyebab wabah yang saat ini sedang marak.
Wabah pneumonia ini terjadi menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir januari, ketika sebanyak 1,4 juta dari masyarakat China akan melakukan perjalanan ke kota asal mereka atau ke luar negeri.
Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengatakan, beberapa pasien yang terinfeksi merupakan warga yang menjalankan bisnis di pasar seafood.
Baca Juga: Fakta, Vape Bisa Sebabkan Risiko Penyakit Pernapasan Salah Satunya Bronkitis Kronis
Penyakit ini tidak menyebar dengan mudah di antara manusia. Jadi, kemungkinan besar mereka terinfeksi dari hewan di pasar.
Virus corona dapat menyebar melalui batuk, bersin, atau dengan menyentuh orang yang terinfeksi. Mereka yang terinfeksi virus ini biasanya mengalami pilek, sakit kepala, batuk dan demam.
Pencegahan infeksi coronavirus efektif bila menggunakan masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, infeksi coronavirus bisa membuat napas tersengal-sengal, tubuh menggigil, dan terasa nyeri.
Baca Juga: Berawal dari Ruam, Ini Gejala Awal Penyakit Lyme yang Menyerang Justin Bieber