Tujuannya adalah untuk melumpuhkan angkatan bersenjata Quds milik Iran, yang dianggap sebagai organisasi teror bagi Amerika Serikat.
Akibat pembunuhan yang terjadi pada 3 Januari 2020 tersebut, Jenderal Iran harus tewas dan aksi tersebut menyulut emosi masyarakat Iran.
Bagaimana tidak? Soleimani adalah salah satu tokoh besar di negara tersebut yang mendapatkan respect dari pasukan dan warganya.
Beberapa saat setelah kejadian tersebut, Trump menyatakan alasan dibalik pembunuhan yang terjadi atas perintahnya itu.
Baca Juga: Trump: Saya Memerintahkan Pembunuhan Jenderal Iran untuk Menghentikan Perang
Pihaknya menyatakan bahwa aksi itu dilakukan sebagai aksi membela diri, karena banyak pejabat diplomatik dan militer Amerika Serikat di Timur Tengah yang merasa terancam.
Usaha ini bukanlah aksi pertama yang dilakukan oleh Trump demi melindungi pihaknya dari Garda Revolusi Iran.
Pasalnya pada bulan lalu, atau tepatnya sekitar awal Desember 2019, Depertemen Luar Negeri AS, menawarkan hadiah sebesar USD 15 juta.
Sayembara tersebut digelar bagi siapa saja yang bisa mengacaukan pendanaan pasukan Garda Revolusi Iran, termasuk Shahlai yang dianggap sebagai kunci organisasi tersebut.
Baca Juga: Jenderal Iran Tewas karena Serangan AS, Timur Tengah Akan Perang?