Sonora.ID - Meski sempat mendapatkan cibiran hingga dinilai lembek oleh berbagai politisi dan juga sebagian masyarkat, Prabowo tak gentar dalam mengambil langkah.
Hasilnya dirinya dapat menyelesaikan polemik laut Natuna dengan epic, rapi dan bahkan tidak merugikan suatu negara pun.
Atas hal ini Prabowo dibanjiri dengan pujian dari berbagai pihak, karena dapat menyelesaikan polemik dengan jalan diplomatis.
Baca Juga: Dituduh Lembek Atasi Polemik Natuna, Ini Jawaban Menhan Prabowo
Seperti yang diketahui sebelumnya China berusaha menyerobot dan mengakui bahwa kapal nelayan China berusaha masuk keerairan China.
Selebihnya China bahkan berusaha mengakui bahwa perairan Natuna adalah Zona Ekonomi Eksklusif milik negara Tiongkok tersebut.
Namun berkat ide brilian Prabowo kapal nelayan berbendera China berikut kapal Coast Guard pergi meninggalkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna Utara.
Baca Juga: Polemik Natuna Jadi Ajang Banding, Wakentum Demokrat: Tegasan SBY!
"Saya mendukung sikap yang dilakukan oleh Prabowo dalam menghadapi pelanggaran ZEE kapal coast guard China dengan tenang dan damai. Ini menunjukan bahwa beliau seorang ahli strategi," ujar Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII), Fauka Noor Farid, di Jakarta, yang dikutip dari Alenia Kamis (9/1).
Sikap yang ditunjukkan Menhan Prabowo dinilainya sebagai strategi untuk menghadapi kekuatan China yang terus melakukan provokasi di selatan Laut China.
Seorang pemimpin, jelas dia, memang tidak boleh gegabah dan emosional dalam menghadapi sebuah masalah.
Baca Juga: Viral, Bakso Berkuah 'Bensin' di Sidoarjo Jadi Kuliner Unik Nan Manjakan Lidah
Terlebih yang dihadapi adalah negara yang memiliki kekuatan nomor tiga terbesar di dunia seperti China.
"Jika salah mengambil tindakan maka rakyat juga yang akan terkena imbasnya," katanya via keterangan tertulis.
Itulah sebabnya pilihan Prabowo dalam mengambil jalan diplomasi dianggap benar dan juga tepat.
Baca Juga: Aa Gym Sebut Anies Baswedan Sebagai Orang Yang Paling Beruntung
Dilain kesempatan Menhan Prabowo Subianto menegaskan kedaulatan Indonesia atas Pulau Natuna dan wilayah perairannya merupakan harga mati.
"Ya kan jelas, beliau sudah katakan kedaulatan harga mati, tapi jangan kita panas-panasi," ujar Prabowo di halaman Istana Negara, Jakarta dikutip ari Youtube Kompas Tv pada Kamis (9/1).
Menurut Ketua Gerinda wilayah teritorial yakni 12 mil dari garis pangkal kepulauan dan lebih dari itu merupakan zona ekonomi eksklusif.
Baca Juga: Destinasi Wisata Unik dan Instagenic Langlang Buana di Yogyakarta
Untuk zona ekonomi eksklusif sendiri, kapal internasional diperbolehkan untuk berlayar melaluinya.
"Nah kalau eksploitasi ikan, atau eksploitasi mineral, itu harus kerja sama, harus izin (kepada) kita," katanya.
Dia menilai ketegangan yang terjadi karena insiden kapal-kapal China masuk ke wilayah ZEE Indonesia dapat diselesaikan dengan negosiasi bilateral.
"Kita cool saja, selalu saya katakan," tutupnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 11 Januari 2020: Taurus Menahan Diri Akan Menjauhkan Anda Dari Kesialan