Sonora.ID - Belakangan ini ada salah satu artis dalam negeri yang membagikan cerita mengenaskan yang pernah ia alami, yaitu mengalami kekerasan dalam hubungan.
Menanggapi hal tersebut, beberapa orang khususnya anak muda kemudian terpancing untuk membuka pengalaman mereka dan yang mengejutkan adalah ternyata banyak yang mengalami hal serupa.
Dilansir dari Jurnal Perempuan, kekerasan dalam menjadi hubungan khususnya pacaran menempati urutan kedua setelah Kekerasan dalam Rumah Tangga atau KDRT.
Meski korbannya cenderung seorang perempuan, namun kekerasan dalam hubungan bisa menimpa laki-laki, dan dalam usia berapa pun.
Kadang dampak yang dirasakan tidak serta-merta muncul saat itu juga, namun dampak dari kekerasan dalam pacaran tersebut bisa muncul dikemudian hari dalam taraf yang justru lebih parah dan tak terduga.
Baca Juga: Kesha Ratuliu Buka-Bukaan, Pernah Dipukul Hingga Diinjak Mantan Pacar
Hilang Konsentrasi
Salah satu dampak psikis yang bisa terlihat dari korban kekerasan dalam hubungan adalah munurunnya konsentrasi secara signifikan.
Hal tersebut bisa terjadi akibat distraksi yang diciptakan dari kekerasan tersebut yang membuat sang korban tidak bisa lagi memikirkan hal lain yang lebih penting.
Jika Anda melihat tanda ini terjadi pada orang-orang terdekat Anda, maka penting untuk mengajaknya bicara karena hanya itu satu-satunya cara untuk bisa mengobati dirinya.
Selain bisa membagikan apa penderitaan yang selama ini dirasakan, bercerita juga bisa membuat korban keluar dari hubungan yang tidak sehat tersebut.
Baca Juga: Selain Stres Berlebih, Inilah Deretan Pemicu Munculnya Hipertensi
Kesehatan Menurun
Tak hanya secara psikis, namun kesehatan tubuh pun secara otomatis akan menurun setelah mendapatkan kekerasan dalam hubungan.
Mengapa demikian? Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh tekanan yang didapatkan, semakin besar tekanannya maka potensi kesehatan terganggu akan semakin besar juga.
Beberapa penyakit yang lumrah atau umum terjadi pada korban kekerasan dalam hubungan adalah sakit kepala, badan tidak dalam kondisi yang optimal, stres berkepanjangan yang menyebabkan penurunan nafsu makan.
Jika hal tersebut sudah terjadi, maka tidak jarang korban pun mengalami gangguan percernaan yang bisa merambat pada penyakit lainnya.
Baca Juga: Mitos atau Fakta? Stres Berlebih Bisa Mengakibatkan Darah Tinggi
Kehilangan Teman
Dampak yang satu ini merupakan dampak jangka panjang dari kondisi kesehatan psikis yang terganggu yang dialami oleh sang korban.
Akibat lebih sering menyendiri dan diam, korban pun merasa tidak lagi nyaman dengan pergaulannya sehingga memilih untuk menarik diri dari pergaulan.
Langkah tersebut dilakukannya untuk menutupi masalah yang dialaminya dari perhatian orang lain khususnya orang-orang terdekatnya.
Baca Juga: Tak Cukup Hanya Melakukan Vaksinasi, Begini Cara Jaga Kesehatan Miss V