2. Kebohongan
Menurut Direktur SDM CareerBuilder Rosemary Haefner, kebohongan-kebohongan yang disertakan dalam CV dapat diartikan sebagai usaha yang salah untuk mengompensasi kurangnya kualifikasi spesifik yang diminta dalam lowongan kerja.
Daripada mencantumkan kebohongan kandidat sebaiknya konsentrasi pada keahlian-keahlian yang bisa ditawarkan.
"Sekitar 42 perusahaan yanh disurvei mengatakan mereka akan mempertimbangkan kandidat yang hanya memiliki tiga dari lima kualifikasi kunci untuk posisi tertentu," ujar Haefner.
Baca Juga: Gawat! Walhi Sebut 2 Pulau Di Sumatera Selatan Menghilang, Kok Bisa?
3. Lebih dari Satu Format
Menurut Augustine, format terbaik dalam CV maupun surat lamaran kerja adalah yang memudahkan manajer HRD membaca cepat namun tetap dapat menemukan kualifikasi kunci dan tujuan karier Anda.
Ketika Anda sudah memilih satu format, maka bertahanlah pada format tersebut.
Baca Juga: Benny Tjokrosaputro Resmi Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya, Pengacara: Saya Gak Tahu Alasan Penahanan
4. Pengalaman Kerja Singkat
"Hindari mencantumkan pekerjaan pada CV atau surat lamaran Anda jika pekerjaan itu sangat singkat," tutur Gelbard.
Selain itu, Anda sebaiknya juga tidak mencantumkan pengalaman kerja yang tidak Anda sukai.
Baca Juga: Heboh! Gubernur Riau Lantik Menantu, Istri, dan Anak, Potret Nepotisme
5. Informasi Gaji
Amy Hoover, presiden Talent Zoo juga mengatakan, Anda jangan mencantumkan besaran gaji yang diinginkan dalam CV dan surat lamaran.
"Dokumen ini dimaksudkan untuk menunjukkan pengalaman dan keterampilan profesional Anda. Gaji akan datang kemudian saat proses wawancara kerja," terang Hoover.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini: Leo Anda Akan Terkejut Pada Pencapaian Anda Sendiri