Sonora.ID - Sebuah tangkap layar yang memberitakan tentang Presiden Jokowidodo beredar di sosial media.
Narasumber dalam tangkap layar tersebut adalah seorang Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Tangkap layar tersebut diunggah oleh seorang pengguna akun Facebook dengan nama akun Dhadang Prawiranata.
Screen Shot tersebut di sebar luaskan melalui Facebook pada 11 Januari 2020 lalu.
Baca Juga: Dirut TVRI Dipecat, Salah Satu Penyebabkan Karena Siarkan Liga Inggris
“Moeldoko: Kekalahan Telak Jokowi karena Isu Agama Tak Terbendung,” demikian judul pemberitaan seperti terlihat di unggahan Dhadang Prawiranata.
Di narasi unggahannya, Dadang menyebutkan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berbohong.
Karena pemenang Pilpres adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bukan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Geram, Dilempari Botol dan Dicacian Dewi Tanjung Laporkan Pendukung Anies Ke Mapolda Metro Jaya
“CLEAR..!!PEMENANG PILPRES adalah PRABOWO-SANDY. Tapi, yang diumumkan KPU adalah JOKOWI-MA’RUF… #KPU_JUALBELISUARA,” tulis Dadang pada akun Facebooknya.
Namun, berdasarkan penelusuran fakta seperti dilansir dari Liputan6, Kamis, 16 Januari 2020, judul pemberitaan yang diunggah oleh Dadang merupakan hasil editan dari Dadang sendiri.
Hal itu terlihat dari foto Moeldoko yang sama dengan yang ada di tangkapan layar.
Judul asli pemberitaan tersebut yakni “Moeldoko: Kekalahan 01 di Aceh, Jabar karena Isu Agama Tak Terbendung”.
Baca Juga: Geram, Dilempari Botol dan Dicacian Dewi Tanjung Laporkan Pendukung Anies Ke Mapolda Metro Jaya
Sedangkan Artikel asli dalam pemberitaan itu ditulis oleh portal news Viva.co.id pada Kamis, 18 April 2019, lalu.
Berikut isi naskah asli dari pemberitaan yang judulnya sempat diedit oleh oknum tertentu dan membuat masyarakat resah:
Baca Juga: Jokowi Prediksi Sandiaga Jadi Presiden 2024, Gerindra: Sah-Sah Saja
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf yang juga Kepala Staf Presiden, Jenderal (Purn) Moeldoko mengakui kekalahan pasangan 01 itu di sejumlah daerah.
Berdasarkan hasil hitung cepat, daerah-daerah seperti Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat hingga NTB, Jokowi-Ma’ruf mendapat sedikit suara dibanding Prabowo-Sandi yang bisa menang hingga di atas 70 persen.
Baca Juga: Ningsih Tinampi Bisa Datangkan Rasul & Nabi, Ustaz Reza: Ini Sangat Berbahaya
“Ya kalau kita lihat dari daerah yang kering, itu relatif basisnya Islam, muslimnya kuat. Aceh, Sumbar, Riau, Jabar, terus juga NTB. Kenapa begitu terpengaruh? Karena hembusan isu yang dari awal sudah diwaspadai itu, itu memang luar biasa kuat. Waduh semburannya luar biasa,” jelas Moeldoko, di kantornya, Bina Graha Jakarta, Kamis 18 April 2019.
Isu agama yang kerap dialamatkan ke Jokowi, seperti kalau terpilih maka azan akan dilarang.
LGBT juga diisukan akan dilegalkan, hingga pernikahan sesama jenis.
Baca Juga: The Minions Melaju ke Perempat Final, Ini Jadwal Indonesia Maters 2020
Di mana semua itu jelas-jelas hoaks atau sengaja dibuat untuk menjelekan nama baik dan ingin menghancurkan image Jokowi.
Bukan kali ini saja Presiden Jokowi juga pernah dihantam isu sebagai kader PKI.
Selama kampanye di daerah-daerah, Jokowi selalu mengangkat isu itu. Ia mengklarifikasi soal kabar bohong.
Baca Juga: Wow, Indonesia Merugi hingga Rp 629 Miliar Gara-Gara Netflix
Dimana dalam survei internal, menurut Jokowi yang percaya isu hoaks itu mencapai sekitar 9 juta orang.
Moeldoko mengatakan, ia diberi tahu oleh orang-orang Aceh. Bahwa kalau isu agama, maka selesai sudah.
Maka di hitung cepat itu, bahkan Prabowo mampu menang hingga 80 persen lebih.
Baca Juga: Masih Ingat Pemilik Batu Ajaib? Ponari Kembali Jadi Trending
Dihantam isu agama itu, Moeldoko mengakui keberadaan tokoh-tokoh agama yang ada di kubu Jokowi seperti Ustad Yusuf Mansur dan M.Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang, belum mampu meredam isu seperti itu.
“Masih belum bisa mengubah situasi. karena ya, apa ya, menyentuh emosi, ya. Tapi mudah-mudahanlah nanti, kita sudah tidak lagi bicara di arah itu semuanya sudah fokus pada upaya membangun negara,” ucap mantan Panglima TNI itu.
Baca Juga: Dirut TVRI Dipecat, Salah Satu Penyebabkan Karena Siarkan Liga Inggris
Semua penjabaran diatas adalah narasi dari judul artikel yang telah diedit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Artinya tangkap layar yang tersebar di media sosial tersebut adalah sebuah kabar bohong atau hoax.
Akun Facebook bernama Dhadang Prawiranata telah menyebar luaskan sebuah berita bohong melalui platfrom media sosial facebook.
Bahkan judul yang telah diedit mampu memprovokasi sejumlah masyarakat Indonesia, hingga mampu menggiring opini publik.
Parahnya hingga kini unggahan provokatif tersebut masih saja disebar luaskan oleh sebagian masyarakat yang menyakini kebenaran hal itu.
Baca Juga: Krisis Bayi, Negara Ini Anggarkan Rp 100jt Untuk Warga Yang Melahirkan