Meskipun kehidupannya yang pahit, Khuyen selalu gigih dan belajar keras dalam pendidikan, bahkan ia tidak pernah tidak berangkat ke sekolah untuk menuntut ilmu.
Beredar soal dirinya yang hidup sebatang kara, pihak sekolah dan pemerintah setempat berusaha untuk mengangkatnya menjadi anak asuh.
Namun dengan tegar ia memutuskan untuk hidup sendiri saja.
Salah satu guru di sekolahnya ikut merawat dengan mengangkut tubuh ayahnya kembali ke rumah untuk bisa dimakamkan di tanah mereka.
Baca Juga: Destinasi Wisata Unik dan Instagenic Langlang Buana di Yogyakarta
Untuk melakukan hal tersebut, guru Khuyen rela mengambil cuti dari pekerjaan dan menghabiskan sekitar Rp 6 juta dari kantongnya.
Setelah guru tersebut membagikan kisah pilu Khuyen di media sosial, banyak yang menawarkan bantuan, bahkan tak jarang orang-orang ingin mengadopsinya menjadi anak,
Banyak yang mengkhawatirkan dirinya yang mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan jangka panjangnya.
Bocah it uterus bersikeras bahwa dia ingin tetap tinggal di rumahnya, dan berkomitmen untuk menghadapi tantangan hidup sendirian.
Baca Juga: Jadi Google Doodle Hari Ini, Simak Fakta Unik Taman Nasional Lorentz