Senjata Tempur Made In Indonesia Diborong Filipina dan Ghana

23 Januari 2020 10:50 WIB
Senjata buatan Indonesia diboyong Filipina dan Ghana
Senjata buatan Indonesia diboyong Filipina dan Ghana ( Kompas.com)

Sonora.ID - Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono menyebut negara tetangga Filipina dan Ghana telah menyepakati untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (Alusista) dari perusahaan pembuat senjata Indonesia yakni PT Pindad.

Salah satu yang paling banyak dilirik negara luar adalah tank jenis medium. Bahkan, Filipina berencana membeli tank buatan Pindad.

Baca Juga: Prabowo Angkat Bicara Soal Kode Jokowi ke Sandi yang Bakal Menang Pilpres 2024

Dirinya mengatakan selama ini Filipina dan Indonesia memang sudah lama bekerja sama di bidang petahanan.

“Iya, sudah pasti. Kalau Filipina itu (membeli) tank. Kalau Ghana, itu (juga tertarik) produknya Pindad," kata Trenggono di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020).

Sementara untuk Ghana, ia tak mejelaskan secara rinci persenjataan apa saja yang dijual oleh Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Bertolak ke Prancis Bahas Soal Penguatan di Bidang Pertahanan

Dia juga belum memastikan berapa banyak Alustsista yang dipesan oleh ke dua negara tersebut.

Trenggono menilai, Ghana dan Filipina merupakan dua negara yang memiliki prospek besar untuk mengembangkan pangsa pasar Alutsista buatan PT Pindad.

Baca Juga: Menhan Prabowo Fokus Matangkan Rencana Pembangunan Pangkalan Militer Di Natuna

“Salah satu prospek yang sudah eksekusi, tetapi akan lebih besar lagi itu Ghana, Afrika," ujar Trenggono. 

Ia juga mengaku telah berkoordinasi dengan Prabowo selaku Menteri Pertahanan selama 2020 ini akan terus berfokus memperkuat sistem pertahanan Indonesia.

Trenggono juga tengah melakukan evaluasi terkait sistem pertahanan yang telah dijalankan di tahun 2019 kemarin.

Baca Juga: Tipu Istri dan Keluarga Selama 7 Tahun, Ternyata Pria Ini TNI Gadungan

"Jadi kita, seluruhnya kita evaluasi yang ada yang tidak jalan kita jalankan, misalnya pesawatnya yang belum bisa terbang kita terbangkan, dan seterusnya yah, jadi seluruh dari tiga aspek, itu aspek darat, laut, udara," tuturnya.

Sebelulmnya, Menhan Republik Ghana Dominic BA Nitiwul telah bertemu dengan Menhan RI Prabowo Subianto di Kantor Kemenhan, Jakarta 21 November 2019 lalu.

Baca Juga: Antisipasi Tertular Virus Corona, Toko di Jepang Larang Turis China Berbelanja

Prabowo menyebut ada bebarapa kerja sama yang sangat menguntungkan keduanya, salah satunya dalam hal produk-produk industri pertahanan.

Lebih Lanjut, Prabowo pun mempromosikan kemampuan industri pertahanan yang dimiliki Indonesia seperti PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT DI dan PT Len Industri.

Baca Juga: Aparat Temukan Pabrik Mi Sohun Bercampur Kecoa dan Kaporit di Sumsel

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm