Namun demi dapat menuntaskan tanggung jawabnya sebagai guru, Yuliana menolak permintaan sang suami untuk libur.
Kala banjir mengenangi jalannya, Yuliana memilih untuk menempuh perjalanan dengan berjalan kaki.
Jarak antara tempat tinggal dan tempatnya mengajar, terbilang cukup jauh untuk ukuran berjalan kaki.
Baca Juga: Ini Potret 6 Stadion Utama Pilihan FIFA Untuk Piala Dunia U-20 2021
Kurang lebih jarak yang harus ditempuhnya berkisar 3 kilometer.
Yuliana bukan sekali dua kali menerjang banjir demi tetap mengajar, namun kegiatan ini telah dirinya lakoni sejak tahun 1992.
Bahkan sering kali dirinya terpeleset hingga membuat tas dan seluruh bawaannya basah kuyup karena tercebur kedalam air bah.
Baca Juga: Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Penuhi Panggilan KPK Untuk Diperiksa
Meski begitu Yuliana tidak menginginkan pemerintah mengirimkan perahu karet. Dirinya lebih menginginkan agar pemerintah daerah menimbun dan memperbaiki jalan umum yang hancur itu.
“Harusnya ditimbun, agar lebih tinggi dari pinggiran. Daerah sini kebun dan rawa. Juga dekat Sungai Sungkai, kalau musim hujan begini pasti banjir. Lalu dibuatkan talud dan drainase juga,” tutur Yuliana.
Baca Juga: Tonton Video Klip Billie Eilish - 'everything i wanted' yang Ia Sutradarai Sendiri