Hans juga menilai kasus gagal bayar asuransi Jiwasraya membuat investor akan sangat berhati-hati dengan penawaran fixed rate industri asuransi.
"Melihat kateristik produk dari beberapa perusahaan asuransi yang menawarkan fixed rate lumayan tinggi tetapi melakukan penempatan di investasi saham dan pasar modal yang cenderung berisiko membuka kekawatiran khasus sama terjadi di beberapa perusahaan asuransi," jelasnya.
Menurutnya, siklus sektor properti diperkirakan akan mencapai puncak di tahun 2012-2014 dan sempat berangsur turun, maka dari tahun lalu kami melihat awal periode kenaikan sektor properti yakni ditahun 2020. "Sementara target top sektor poperti akan terjadi di tahun 2023-2025 dengan awal kenaikan mulai dari 2020," tambahnya.
Baca Juga: Sebelum Terjebak, Kenali Konsep 2L Agar Terhindar dari Investasi Ilegal
Selain membeli properti langsung investor juga dapat membeli beberapa saham atau produk turunnnya seperti real estate investment trust (REIT) melalui pasar modal.
Dari sektor logam, ia menyebut sektor dmas, nikel dan timah bisa dijadikan sebagai pilihan investasi.
"Emas memang terbantu akibat naiknya tensi geopolitik di Timur tengah. Emas dan beberapa mata uang kuat dunia sering dianggap aset safe haven ketika terjadi kenaikan risiko pasar global," jelasnya.