Terbang adalah hal yang sangat sulit dan berat dibanding mamalia lain. Saat terbang, kelelawar akan mengeluarkan DNA ke dalam sel.
Pada kebanyakan mamalia, DNA yang bocor ini akan dianggap sebagai virus dan akan diserang oleh sistem kekebalan tubuh. Untuk menghindari menyerang jaringan mereka sendiri, para peneliti percaya kelelawar telah berevolusi untuk memiliki reaksi yang lebih ringan terhadap virus.
Baca Juga: Virus Corona Semakin Meluas, Disneyland Hong Kong Ditutup
Hal ini yang dianggap peneliti akan memungkinkan virus dan kelelawar hidup bersama dengan 'damai' dalam satu tubuh.
Kelelawar menyebarkan virus melalui kotorannya. Jika mereka menjatuhkan kotoran di buah yang akan dimakan oleh hewan, hewan pemakan pun menjadi pembawa penyakit.