Sonora.ID - Belakangan ini beredar berita tentang cerita pilu seorang gadis bernama Asmarani Ndongku.
Gadis yang masih duduk di sekolah dasar ini memperoleh sejumlah perhatian dari kalangan masyarakat.
Usai dirinya menangis sedih karena tak mendapatkan hadiah sama sekali padahal dirinya baru saja memenangkan lomba lari 21km.
Baca Juga: Lagi, Kalibata City Jadi Langganan Kasus Prostitusi Anak di Bawah Umur
Asmarani mendapat sejumlah sumbangan setelah tersiar kabar dirinya tidak diberi hadiah dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah adalah pelaksana kegiatan yang diikuti oleh Asmarani.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati syukuran selesainya pekerjaan peningkatan kualitas jalan Lawanga-Toyado, Poso.
Baca Juga: Mulai Besok 31 Januari 2020, Ini Tarif Baru Tol Dalam Kota Jakarta
Tangis dan lelah siswa kelas VI Sekolah Dasar Desa Pandiri itu kini terobati kembali setelah beberapa bantuan datang ke rumahnya di Desa Pandiri, Kecamatan Lage.
Asmarani mendapatkan bantuan dari Komunitas Pecinta Lari (Runners Club) Poso dengan memberikan sejumlah uang dan juga kaus bertuliskan "Runners Poso".
Runners Kabupaten Tolitoli serta seorang donatur dari Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, juga memberikan sejumlah uang.
Baca Juga: Mobil Patroli Digembok Oleh Dishub, Kapolda Layangkan Permintaan Maaf
"Tadi barusan sekitar jam dua siang dari Runners Poso dan Tolitoli datang ke rumah kasih hadiah. Kemudian, ini ibu lagi minta rekening, katanya dari Salatiga," kata Alfrianus Ndongku, orangtua Asmarani, seperti dikutip dari Kompas.com pada Selasa (28/1/2020).
Ayah Asmarani menjelaskan bahwa para donatur dan relawan bersimpati pada anaknya dan hendak memberi apresiasi atas usaha dan kerja keras Asmaran.
Komunitas Runners Poso meminta agar Asmarani tidak putus asa dan turun semangat dalam berlatih.
Baca Juga: Lagi! Pelatih Futsal di Tangerang Tega Setubuhi Anak Usia 14th
"Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang peduli dengan anak kami," kata Alfrianus.
Asmarani sendiri merupakan anak yang besar dikeluarga pelari. Dirinya bersama kedua orang tuanya sampai harus berangkat jam tiga subuh demi bisa mengikuti ajang tersebut.
Mereka mengikuti ajang tersebut karena mendengar jika keluar sebagai pemenang selain mendapatkan mendali akan mendapatkan bonus (hadiah).
Baca Juga: Viral! Pidato Trump Salah Sebut Masjid Al Aqsa Jadi Masjid Al Aqua
Namun ternyata setelah Asmarani memperoleh juara I dirinya baru mengetahui bahwa pihak penyelenggara tidak menyediakan hadiah.
Asmarani hanya mendapatkan mendali sebagai apresiasi dirinya yang memenangkan perlombaan.
Mengetahui hal tersebut sontak tangis Asmarani pecah hingga viral diberitakan di berbagai media lokal dan nasional.
Baca Juga: Sejak SD Remaja Ini Diperkosa Oleh Ayah, Kakak, dan Sepupunya Sendiri