Sonora.ID - Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China melaporkan wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen di sebuah peternakan di kota Shaoyang, provinsi Hunan selatan, Sabtu (1/2/2020).
Melansir dari laman CNA, Kasus ini terjadi di sebuah peternakan dengan jumlah 7.850 ayam, dimana 4.500 di antaranya telah meninggal akibat flu burung.
Pihak yang berwenang telah memusnahkan 17.828 unggas setelah wabah tersebut terdeteksi.
Baca Juga: Dampak Virus Corona, Potensi Rugikan China Hingga 62 Miliar Dollar AS
Kali ini, China tidak sendirian dalam upaya menghentikan penyebaran virus ini. Pada awal pekan ini pihak berwenang di India juga mulai memusnahkan ayam dan menghancurkan telur agar tidak mengandung virus flu burung.
Dari strain yang berbeda, virus H5N8 juga telah menyebar ke seluruh Eropa timur dalam beberapa minggu terakhir.
Menurut pakar PBB, wabah flu burung di tiongkok yang sebelumnya terjadi di tahun 2013 mengakibatkan kerugian ekonomi hingga 6,5 miliar dollar AS.
Baca Juga: Setelah Jalani Pemeriksaan, WNI yang Tiba di Batam Dinyatakan Tak Terinfeksi Corona
Wabah terbaru ini datang pada saat China sudah bersusah payah melawan virus corona baru yang telah menyebar di seluruh pusat kota Wuhan di provinsi Hubei.
Akibatnya, virus ini telah menewaskan lebih dari 300 orang di China dengan lebih dari 14.000 kasus yang telah dikonfirmasi di negara tersebut.
Pejabat tinggi Partai Komunis di Wuhan, kota pusat berpenduduk 11 juta orang, menyatakan "penyesalan" pada hari Jumat karena pemerintah setempat bertindak terlalu lambat.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menyatakan wabah virus corona sebagai darurat kesehatan global dan mengatakan tidak merekomendasikan perdagangan internasional atau pembatasan perjalanan.
Baca Juga: 3 Pesawat Hercules Angkut 245 WNI Dari Wuhan Ke Natuna Untuk Dikarantina
Virus tersebut berkembang menjadi darurat kesehatan global dengan kasus lebih dari 20 negara.
Berbagai negara telah berjuang untuk mengevakuasi warga negara mereka dari Wuhan, dengan ratusan warga AS, Jepang, Inggris, Prancis, Korea Selatan, hingga Indonesia yang dievakuasi sejauh ini.
Dan akan ada lebih banyak negara yang merencanakan evakuasi pengangkutan udara.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Catat! 6 Makanan Ini Dapat Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh