Sonora.ID - Mengingat semakin bertambahnya korban akan waban virus corona, pemerintah Indonesia pun mengambil tindakan tegas.
Pemerintah Indonesia langsung mengevakuasi 245 WNI yang terjebak di Wuhan, Hubei, China.
Kebanyakan dari 245 WNI tersebut adalah para mahasiswa yang menempuh pendidikan di wilayah Hubei, China.
Baca Juga: Viral Tangan Petugas Medis Terluka karena Terus Menerus Tangani Pasien Virus Corona
Sebelum dijemput dan pulang ke Indonesia, seluruh WNI telah menjalani serangkaian pemeriksaan.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menyatakan bahwa para WNI dari Wuhan, China dalam keadaan yang sehat.
Selain itu pemerintah Indonesia juga melakukan karantina seluruh WNI yang pulang ke Indonesia di Kepri, Natuna.
Baca Juga: BNN Tolak Tegas Wacana Ekspor dan Legalitas Ganja dari Politikus PKS
Namun ternyata proses karantina para WNI dari Wuhan mendapatkan penolakan dari warga Natuna.
Mereka bahkan menuntut 6 tuntutan sekaligus kepada pemerintah pusat yang dianggap tidak adil kepada warga Natuna.
Baca Juga: Menkes Jawab Alasan 7 WNI Yang 'Ditinggalkan, 3 Diantaranya Tak Lulus 'Sceening'
Ratusan masyarakat Natuna melakukan demonstrasi yang hampir berujung ricuh di depan Bandara Hang Nadim, Batam.
Masyarakat Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menolak kedatangan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China.
Mereka berunjuk rasa menuntut pemindahan lokasi karantina WNI dari Wuhan, Minggu (2/2/2020).
Baca Juga: Mahal Banget! Harga Petamina di Wilayah Ini Beda dengan yang Lain
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Natuna Haryadi mengemukakan, massa aksi meminta WNI dari Wuhan dikarantina di Kapal Republik Indonesia (KRI) milik TNI.
Mereka mendesak KRI tersebut kemudian ditempatkan di lepas pantai.
"Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan keresahan dan kecemasan warga karena saat ini masyarakat Natuna sudah cemas dan resah," ungkap Haryadi.
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, Senin, 3 Februari 2020: Shio Kelinci Jangan Terlalu Ambisius