Sonora.ID - Semenjak wabah virus corona menyebar dan menimbulkan banyak korban jiwa, para WNI yang berada di Hubei berusaha keluar dari China.

Kebanyakan dari mereka berstatus sebagai pelajar di kota Wuhan, China. Namun nampaknya penderitaan mereka tidak berakhir sampai mereka pulang.

Salah satu mahasiswa yang dapat pulang dengan selamat malah mendapatkan perlakukan tidak mengenakan dari lingkungan sekitar.

Baca Juga: Kini Moojol Ojek Online Pendatang Baru Siap Saingi Gojek dan Juga Grab

Mulai dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya hingga mendapatkan fitnah bahwa dirinya adalah biang dari penyebar virus.

Banyak tetangga hingga orang disekitar tempat tinggalnya memperlakukan dirinya tak seperti manusia, dirinya dijauhi dan dikucilkan.

Adam Amrismafasyah (18) mahasiswa Jiansu Normal University China yang tinggal di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan dirinya adalah salah satu mahasiswa yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakan tersebut.

Baca Juga: Juanda King of The King Menyesal, Tak Percaya Lagi Akan Harta 600.000 T di Swiss

Proses Adam pulang ke Muara Enim bersama enam temannya pun cukup panjang.

Bahkan mereka, sempat tiga kali ditolak oleh maskapai penerbangan, ketika hendak membeli tiket disalah satu maskapai.

Namun ketujuh mahasiswa tersebut termasuk adam dapat tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang pada Sabtu (1/2/2020).

 

"Kalau kondisi saya aman-aman saja. Hanya, kalau ketemu orang, mereka suka ngomongin. Cuma sedikit sentimen saja, seolah-olah orang tidak senang aku pulang. Kalau keluarga sendiri tidak,"kata Adam, melalui sambungan telepon, Senin (3/2/2020).

Baca Juga: Simak! Lowongan Pekerjaan BUMN Pelindo II, Ini Syarat dan Cara Pendaftarannya

Adam mengungkapkan, sebelum sampai ke Muara Enim ia telah berulang kali dilakukan pengecekan kesehatan.

Hasil pemeriksaan cek kesehatan di dua negara yang ia lalui, seperti China dan Singapura semuanya menyatakan sehat. Termasuk di Indonesia.

Meski demikian, Adam masih tetap dianggap berbahaya karena berada cukup lama di China, dimana tempat virus corona menyebar.

Baca Juga: Gus Sholah Meninggal Dunia, Permintaannya Dimakamkan Dekat Gus Dur

"Jika bertemu teman, ada yang ngomong suka nyinggung, seakan-akan ini pulang tanpa pemeriksaan lagi,"ujarnya,

Walaupun begitu, Adam maklum akan ke khawatiran para tetangga dan temannya untuk mengantisipasi virus corona yang telah menelan banyak korban jiwa tersebut.

"Saya sih maklum saja. Kalau kita diposisi mereka juga pasti begitu. Selama 14 hari saya disuruh Dinas Kesehatan untuk pakai masker,"jelas Adam.

Baca Juga: HP Jeff Bezos Diretas, Bos Telegram Ungkap Alasan WhatsApp Berbahaya

Selain itu, Adam juga telah diminta untuk mengurangi kegiatan diluar rumah selama masa inkubasi berlangsung.

Selain Adam, Annisa Sekar Ayu Utami (18) mahasiswa di kampus Changcun University yang tinggal di Palembang juga mengalami hal serupa. Bahkan, disosial media, banyak komentar negatif yang mengetahui kepulangannya dari China.

"Saat menghadiri acara keluarga di Palembang ,mereka langsung menjauh,"kata Annisa.

Annisa pun tak menghiraukan perlakuan orang-orang, menurutnya dukungan yang diberikan oleh orang tuanya sudah lebih dari cukup baginya.

Baca Juga: Pasien Virus Corona Berhasil Melahirkan, Begini Keadaan Sang Bayi