Mengenal Tanaman Porang, Umbi yang Bikin Mantan Pemulung Jadi Miliarder

5 Februari 2020 11:05 WIB
Tanaman porang.
Tanaman porang. ( Kolase)

Sonora.ID - Seorang pemulung di Desa Kepel, Kecamata Kare, Kabupaten Madiun meraih keuntungan yang luar biasa dari budi daya tanaman porang.

Pemulung tersebut diketahui bernama Paidi yang tiga teahun terakhir sudah meninggalkan status pemulung karena telah menjadi miliarder.

Ia meraih keuntungan tersebut setelah mengembangkan tanaman porang, jeni umbi-umbian di desanya.

Melansir Kompas.com, tanaman porang tersebut bahkan diekspor ke luar negeri untuk bahan makanan maupun kosmetik.

Baca Juga: Mobil Land Rover Nyebur ke Kolam Bundaran HI, Polisi Lakukan Evakuasi

Karena keuntungannya yang sangat banyak, Paidi bahkan memberikan modal kepada petani di kampung halamannya yang ingin mengikuti langkahnya mengembangkan porang.

Hingga kini, ada 15 petani yang berangkat umroh setelah
mendapat bantuan 30 kg bibit yang bisa menghasilkan Rp 72 juta setiap panen.

Paidi menejelaskan bahwa untuk lahan satu hektar jika ditanami porang semuanya, dalam kurun dua musim atau sekitar 2 tahun, ia bisa mendapatkan yang Rp 800 juta.

Omzet Rp 800 juta, bila dikurangi dengan biaya pengadaan bibit, pupuk, hingga pengolahan lahan sekitar Rp 100 juta, laba bersih mencapai Rp 700 juta. Fantastis bukan?

Lantas apa itu tanaman porang?

Porang adalah jenis umbi-umbian yang memiliki bentuk tidak beraturan. Umbi ini pun gatal jika mengenai kulit.

Namun, siapa sangka tanaman porang bisa dimanfaatkan untuk bahan makanan dan kosmetik.

Paidi menilai tanaman porang rata-rata tumbuh di bawah naungan pohon lain. Dengan cara itulah tanaman porang bisa tahan lebih lama hingga tiga tahun.

Paidi mengaku dengan pola tanam baru, ia bisa emanen 70 ton porang 70 ton porang di lahan seluas 1 hektar. Padahal sebelumnya, satu hektar hanya menghasilkan sebilan ton.

Baca Juga: Ini Dia Penampakan Rumah Sakit Khusus Virus Corona yang Dibangun dalam 10 Hari

Selain itu, masa panen porang juga bisa lebih cepat. Jika biasanya 3 tahun, panen tanaman porang bisa dipangkas dalam waktu enam bulan saja.

Sementara itu, Ketua Tim Mahasiswa PKM Pengabdian Masyarakat IPB mengungkapkan bahwa permintaan pasar terhadap tanaman porang memang tinggi.

Ia menambahkan, banyak negara seperti Jepang, Taiwan, dan Korea yang mengolah umbi porang menjadi sumber makanan.

Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor umbi porang. Namun, penyedia umbi porang di Indonesia masih terbatas.

Apakah Anda tertarik untuk mengembangkan porang seperti Paidi?

Baca Juga: KPK Bantah Isu Blokir Rekening Harun Masiku, Ini Klarifikasinya

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm