Perang Dingin, Nancy Pelosi Robek Naskah Pidato Donald Trump

5 Februari 2020 13:35 WIB
Nancy Pelosi merobek naskah pidato Donald Trump.
Nancy Pelosi merobek naskah pidato Donald Trump. ( Youtube/Foxnews)

Sonora.ID - Perang dingin diduga menyelimuti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Nancy Pelosi sebagai Ketua DPR AS.

Melansir Buzzfeednews, hal itu terbukti saat pidato kenegaraan yang digelar pada Selasa (4/2/2020). Saat itu Trump mengabaikan tangan Nancy Pelosi yang terulur untuk menyambutnya.

Trump tampak menerima sambutan riuh dari Partai Republik selama sidang gabungan tahunan Kongres, tetapi ketika Pelosi mengulurkan tangannya kepada presiden, Trump tampak mengabaikan gerakan itu.

Pelosi mengangkat bahu ketika Trump dengan cepat berbalik ke podium.

Baca Juga: Michael Bloomberg Habiskan Rp 2,7 Triliun untuk 'Geser' Trump dari Gedung Putih

Ketegangan tidak berakhir saat kerjadian tersebut. Pelosi tetap duduk selama pidato berlangsung hingga pada akhir pidato Trump, Pelosi terlihat merobek cetakan pidato dan melemparkannya ke meja.

Namun, kemudian Pelosi mengatakan kepada wartawan bahwa dia merobek cetakan karena itu adalah "hal yang sopan untuk dilakukan dengan mempertimbangkan alternatif."

Pihak Gedung Putih pun merespons peristiwa itu melalui Twitter. Mereka menyatakan bahwa Pelosi menyerukan keputusannya untuk merobek pidato yang termasuk teriakan kepada orang Amerika di antara penonton akan menjadi "warisannya."

Sebagai informasi, Pelosi dan Trump memiliki hubungan yang penuh gejolak selama berada di Gedung Putih.

Terakhir kali keduanya bertemu secara langsung dilaporkan pada bulan Oktober, ketika dia dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer keluar dari pengarahan Gedung Putih tentang Suriah, di mana Pelosi mengatakan Trump mengalami "kehancuran".

Sejak itu, Dewan yang dikuasai Demokrat telah memilih untuk menuduh Trump atas tuduhan bahwa ia menyalahgunakan kekuasaannya ketika meminta agar Ukraina menyelidiki putra saingan politiknya, Joe Biden, sebagai imbalan atas bantuan militer yang disetujui, serta menghalangi Kongres.

Baca Juga: Setelah Kematian Jenderal Iran, Trump Ancam Hancurkan 52 Lokasi di Iran

Tetapi dengan Partai Republik memegang mayoritas di Senat, Trump diperkirakan akan dibebaskan pada hari Rabu.

 

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm