Sonora.ID - Momen menikmati kopi saat ini rasanya sudah tidak asing di berbagai sudut, baik di kota besar ataupun kota-kota kecil.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.
Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Berdasarkan data Indonesian Coffee Festival Indonesia berada di peringkat ketiga produsen kopi terbesar di dunia, sementara Brazil masih menjadi produsen kopi nomor satu di dunia, disusul Kolombia.
Secara umum masyarakat mengenal Dua varietas pohon kopi yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
Salah satu kopi Arabica yang sangat terkenal dari Indonesia adalah Kopi Arabica Gayo.
Karakter rasa kopi gayo adalah body dan aroma yang kuat. Tingkat keasamannya rendah dengan sedikit rasa rempah (spice).
Rasa kopi aceh gayo yang kuat namun tidak pahit membuatnya sangat digemari, terutama di Amerika Serikat dan Eropa. Karakter yang clean membuatnya laku sebagai campuran house blend.
Tak heran kini kopi Aceh semakin menjadi primadona. Satu diantara banyak pelaku bisnis kopi Aceh, adalah kedai Jambo kupi Aceh, terletak di Pasar Minggu.
Menurut pemiliknya, Pak Ghyas, kedai yang dirintisnya sejak 2010, terinspirasi dari kebiasaan orang Aceh yang gemar minum kopi untuk menemani mereka berbincang –bincang di kedai.
“Sebenernya kedai Jambo Kupi ini terinspirasi dari kebiasaan orang Aceh kalo lagi ngumpul-ngumpul selalu minum kopi dan ditemani cemilan. Dan saya mencoba buka di Pasar Minggu, ternyata oarang-orang disini sangat tertarik,” ujar Ghyas.
Yang membedakan Kedai Kopi Aceh adalah Cara penyajian Kopi nya yang masih mempergunakan teknik tradisional yaitu dengan sistem saring.
Pemandangan proses penyaringan yang dilakukan secara terbuka menjadi daya tarik tersendiri, dan itu pulalah yang kemudian diadopsi oleh Pak Ghyas di Kedai Jambo Kupi Aceh.
“Untuk kopi di sini didatangkan langsung dari Aceh, saya sudah ada langganan disana, dan dalam 2 minggu kopi sebanyak 150 kg habis terjual,” ujar Ghyas.
Ketua Kompertemen Kopi Spesiality dan Industri, Mulyono Susilo mengatakan, Indonesia adalah negara yang merajai perkopian dunia dan tak dipungkiri kopi Indonesia sangat terkenal di berbagai Negara. Tak hanya tersebar di kota-kota besar namun juga dikota-kota kecil.
“Kopi asli Indonesia mempunyai peluang bisnis yang menguntungkan karena makin banyak peminatnya, tak hanya masyarakat Indonesia tapi juga luar negeri. Konsumsi di dalam negeri saja sudah mencapai 320.000 ton,” Ujar Mulyono.
Kopi disajikan dengan berbagai campuran seperti susu, coklat dan sebagainya, baik dingin atau panas.
Kedai atau kafe dengan mudah bisa ditemui. Fenomena tersebut menjadikan geliat bisnis kopi menghidupkan rantai panjang dari pengadaan Kopi.
Sejak dibibitkan, perkebunan, penjualan biji kopi, roasting, distribusi, pengemasan, hingga disajikan dalam bentuk kemasan atau disajikan dikedai atau kafe-kafe kopi.
Dukungan penuh dari Pemerintah tentu masih sangat dibutuhkan agar kopi tak hanya berhenti sampai pada kenyataan Indonesia sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia.
Selain dari jumlah perkebunan kopi dan produksinya yang masih berpeluang ditingkatkan, untuk mendukung kopi sebagai salah satu komoditas ekspor terbesar nantinya.
Tak hanya itu pelaku bisnis juga perlu didorong untuk bisa menjaga kualitas produk kopi secara konsisten, memberikan pelayanan prima kepada konsumen.
Peluang usaha biji kopi masih terbuka, apakah anda pelaku selanjutnya? Mari maksimalkan peluang ini.