DBD Dapat Menyebabkan Kematian, Ketahui Gejala dan Pencegahannya

6 Februari 2020 15:00 WIB
ilustrasi nyamuk aedes aegypti penyebab DBD
ilustrasi nyamuk aedes aegypti penyebab DBD ( Freepik)

Sonora.ID - Indonesia adalah salah satu negara tropis yang menjadi habitat nyamuk demam berdarah. Oleh karena itu, demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama bagi masyarakat Indonesia.

Dikutip dari laman Kemenkes RI, Pada awal tahun 2019 data yang masuk sampai tanggal 29 Januari 2019 tercatat jumlah penderita DBD sebesar 13.683 penderita, dilaporkan dari 34 Provinsi dengan 132 kasus diantaranya meninggal dunia.

Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan Januari tahun sebelumnya (2018) dengan jumlah penderita sebanyak 6.167 penderita dan jumlah kasus meninggal sebanyak 43 kasus.

Baca Juga: Teori Konspirasi Terbaru Pembunuhan Notorious B.I.G. Kembali Mengemuka

DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. 

Berikut ini faktor risiko, penyebab, gejala, komplikasi, pengobatan dan pencegahan dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Faktor Risiko Demam Berdarah

Demam berdarah dapat dipicu oleh faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko demam berdarah, yaitu:

  • Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya;
  • Tinggal atau bepergian ke daerah tropis; dan
  • Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

Baca Juga: Sutiyoso Jelaskan Konsep Tembok Raksasa untuk Cegah Banjir Rob

Penyebab Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang.

Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut mengigit orang lain, maka virus akan tersebar.

Gejala Demam Berdarah

Gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:

  • Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;
  • Nyeri kepala berat;
  • Nyeri pada sendi, otot, dan tulang;
  • Nyeri pada bagian belakang mata;
  • Nafsu makan menurun;
  • Mual dan muntah;
  • Pembengkakan kelenjar getah bening;
  • Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam;
  • Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening; dan
  • Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.

Baca Juga: 2 Dekade Melepas Diri, 17 Mahasiswa Timor Leste Ditolak Pemerintah Bali

Komplikasi Demam Berdarah

Saat demam berdarah terlambat untuk ditangani, maka komplikasi akan terjadi. Komplikasi demam berdara atau dengue shock syndrome (DSS) memiliki beberapa gejala dan tanda, yaitu:

  • Tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan feses kehitaman;
  • Tekanan darah menurun;
  • Kulit basah dan terasa dingin;
  • Denyut nadi melemah;
  • Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine yang keluar sedikit;
  • Mulut kering; dan
  • Sesak nafas atau pola napas tidak beraturan.

Penanganan yang tepat dan cepat harus dilakukan ketika pengidap sudah mengalami DSS. Jika tidak segera dilakukan penanganan, maka bisa mengakibatkan gangguan fungsi organ tubuh yang berujung pada kematian.

Baca Juga: Prabowo dan Anies Baswedan Bertemu di HUT Ke-12 Partai Gerindra

Pengobatan Demam Berdarah

Pengobatan yang spesifik untuk mengobati demam berdarah saat ini belum ada. Pengobatan bertujuan untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin memberat. Beberapa upaya yang dianjurkan dokter, yaitu:

  • Banyak minum cairan agar terhindar dari dehidrasi
  • Cukup istirahat;
  • Konsumsi obat penurun panas yang relatif aman dan dianjurkan dokter;
  • Menghindari konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Hal ini dikarenakan obat-obatan tersebut dapat menimbulkan komplikasi perdarahan. 
  • Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.

Baca Juga: Viral! Istri Sah Antar Suami Nikah Lagi, Setiap Istri Bagi Tugas Penting untuk Suami

Pencegahan Demam Berdarah

Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, yaitu:

  • Anak usia 9-16 tahun seharusnya divaksinasi dengue, sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan;
  • Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu;
  • Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu;
  • Menutup rapat tempat penampungan air;
  • Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti;
  • Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah;
  • Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah;
  • Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras;
  • Menggunakan kelambu saat tidur;
  • Menanam tumbuhan pengusir nyamuk;
  • Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian;
  • Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi;
  • Mengenakan pakaian yang longgar; dan
  • Menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.

Baca Juga: Pesawat Boeing Jatuh Hingga Terbelah, Ratusan Penumpangnya Justru Selamat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm