Virus Corona Diprediksi Akan Menghilang Saat Musim Panas, Ini Penjelasan Ahli

6 Februari 2020 20:30 WIB
Virus corona mewabah ke berbagai belahan dunia
Virus corona mewabah ke berbagai belahan dunia ( Businessinsider)

Sonora.ID - Virus corona merupakan virus baru yang menakutkan bagi warga negara diseluruh dunia, terlebih China.

Hingga artikel ini dirilis, pasien yang meninggal akibat virus mematikan ini telah mencapai 565 orang.

Namun para ahli menyebutkan jika virus ini akan mulai menghilang pada Mei 2020.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gaun yang Anda Pilih Bisa Tentukan Karakter Anda

"Kasus-kasus infeksi virus corona mungkin turun tajam pada bulan Mei 2020, ketika suhu di China memanas," kata Dr Jyoti Somani dan Profesor Paul Tambyah, dilansir dari CAN melalui Tribunnews.com

Dalam penjelasannnya para ahli menyebut jika pola musiman pneumonia virus corona baru mungkin sangat dimungkinkan dengan infeksi influenza dan SARS.

Itu berarti, virus ini akan mengalami penurunan pada bulan Mei disaat suhu di China mulai memanas.

Baca Juga: Terkait WNI Eks ISIS, Mahfud MD: Mereka Bisa Jadi Virus Baru

Pada negara yang memiliki iklim seperti China dan Amerika Serikat, musim flu biasanya akan terjadi pada bulan Desember dengan puncaknya terjadi di bulan Januari atau Februari, setelah itu kasus flu akan berkurang.

Pada tahun 2003, kasus SARS juga menghilang pada musim panas utara tahun 2003 dan tidak muncul lagi secara signifikan setelahnya.

Studi yang dilakukan bertahun-tahun menyebut jika virus corona ‘biasa’ (yang merupakan penyebab flu biasa) dapat bertahan 30 kali lebih lama jika berada di dalam tempat yang bersuhu 6 derajat celcius.

Baca Juga: Bongkar Inisial Penerima Fee hibah KONI, Imam Nahrawi Terima 1,5 M?

Namun tidak bertahan lama jika berada di tempay yang suhunya 20 derajat Celcius atau lebih.

Studi lain, ilmuwan dari Universitas Hong Kong (HKU) termasuk Profesor Malik Peiris dan Profesor Seto Wing Hong menyebut jika suhu rendah bisa dan kelembapan yang relatif rendang akan memungkinkan virus SARS bertahan lebih lam.

Tim HKU berpendapat bahwa ini bisa menjadi alasan mengapa negara di Asia Tenggara tidak memiliki wabah SARS, karena cuacanya yang hangat dan lembab.

 Baca Juga: WNI Eks ISIS Bisa Kembali Pulang ke Indonesia, Ini Syaratnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm