Sonora.ID - Wacana pemulangan sebanyak 600 orang Eks ISIS menuai sejumlah polemik yang menjadi pro kontra di negeri ini.
Wacana ini menarik sejumlah perhatian dari berbagai kalangan masyarakat bahkan politisi negara.
Pasalnya jika keputusan ini serius dilakukan dikhawatirkan negara akan mengalami darurat teroris.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter
Menurut Ketua MPR Bambang Soesatyo pemerintah harus berhati-hati terkait keputusan pemulangan WNI yang merupakan terduga teroris lintas batas.
Selebihnya dirinya juga menekankan bahwa khusus mantan anggota kelompok teror ISIS, bukanlah program prioritas pemerintah.
"Masyarakat sepertinya lebih mendambakan terjaganya stabilitas keamanan dan ketertiban umum," kata Bambang Soesatyo, melalui keterangan tertulis, Minggu (9/2/2020).
Baca Juga: Warga Kompleks Pluit Putri Penjaringan Gugat Anies ke Pengadilan Soal Lahan Hijau
"Sedangkan komunitas pengusaha berharap pemerintah all out mengeliminasi semua hambatan berbisnis. Pada dua agenda inilah hendaknya pemerintah berfokus," ucap Bambang.
Bambang juga menambahkan bahwa sejatinya hingga saat ini pemerinta secara keseluruhan belum siap menerima ekses negatif.
Jika tetap akan dipulangkan bisa saja timbul ekses negatif dari pemulangan WNI terduga teroris lintas batas, sebaiknya segera mengambil keputusan dan menghentikan wacana pemulangan tersebut.
Baca Juga: Putri Karen Idol Meninggal Dunia, Diduga Terjatuh Dari Balkon Apartemen Lantai 6
Banbang juga menegaskan bahwa polemik ini bisa menjadi bola liar yang sangat berpotensi dalam merusak kondusifitas negeri.
Dirinya menilai bahwa masalah terorisme bukan sebuah masalah yang sepele, melainkan sebuah masalah yang sangat serius.
Politisi Partai Golkar ini juga menuturkan, ketika serius memulangkan para WNI terduga teroris lintas batas, pemerintah harus benar-benar bisa menyiapkan program deradikalisasi yang kuat.
Baca Juga: Penembakan Brutal oleh Tentara Thailand Tewaskan 21 Orang, Kemungkinan Bertambah
"Pemerintah harus sudah benar-benar siap untuk melakukan cuci otak dengan nilai-nilai Pancasila atau deradikalisasi jika memutuskan menerima kepulangan WNI eks kombatan ISIS," kata politisi Partai Golkar
Ia menambahkan, jika pemerintah tidak siap dengan program deradikalisasi yang matang dan cermat.
Jika pemerintah salah perhitungan sedikit saja maka akan sangat riskan menerima kehadiran para WNI itu, terutama eks kombatan ISIS.
"Pemerintah juga harus berhitung dengan cermat. Sebab, wacana ini mestinya dikaitkan dengan fakta tentang ancaman nyata dari sel-sel teroris di dalam negeri," ucap Bambang.
Baca Juga: Peracik Ganja Sintetis Gunakan Bahan Kimia Demi Beri Sensasi Berbeda