Sonora.ID - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi sorotan karena dikabarkan akan meraih dukungan dari Partai Keadilan Sosial (PKS).
Kabar tersebut pertama kali muncul dari Presiden PKS, Sohibul Iman dalam kegiatan Pembukaan Training Orientasi PKS di Bandung, Minggu (9/2/2020).
Seperti diketahui Ridwan Kamil hadir dalam acara tersebut bersama dengan para pengurus PKS. Momen tersebut pun mengundang penasaran publik hingga menilai Ridwan Kamil melaju ke Pilpres 2024 dengan dukungan PKS.
Baca Juga: Ridwan Kamil Jelaskan Kronologi Penertiban Tamansari, 90 Persen Setuju
Iman mengaku siap sepenuh hati mendukung kepemimpinan pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
"Jadi yang Pak Haru (Suandharu Ketua DPW PKS Jabar) sampaikan, bahwa PKS siap sepenuh hati mendukung Ridwan Kamil, itu memang merupakan prinsip PKS," kata Sohibul Iman saat ditemui di sela kegiatan tersebut.
PKS menjadi salah satu partai yang sukses mengantarkan Ridwan Kamil mejadi Wali Kota Bandung pada 2013 lalu. Namun, keduanya tidak lagi satu gerbong ketika kontenstasi Pilgub 2018.
Pada Pilgub Jabar 2018, katanya, PKS memang tidak mengusung Ridwan Kamil. Hal ini dinilai normal karena dalam kontestasi politik dan pergantian kekuasaan, perbedaan pandangan politik tersebut lumrah terjadi.
"Kemarin kita berhadapan, kita memandang itu sebagai proses normal dari pergantian kekuasaan, dan di situ pasti ada kompetisi. Begitu kompetisi selesai, buat PKS itu selesai. Karena itu, kemudian yang perlu dilakukan adalah kerja sama," katanya.
Sohibul Iman menambahkan, PKS punya prinsip bahwa siapapun yang menjadi pemimpin di Jabar, maka PKS akan selalu berkeinginan membuat pemimpin tersebut sukses. Karena harus sukses itulah, maka pihaknya mendukung pemimpin daerah ketika kebijakannya baik untuk masyarakat.
Baca Juga: Anies Baswedan Beberkan Nasib Revitalisasi Monas Selanjutnya
"Tapi ketika tidak baik, tentu kami akan memberikan koreksi terhadap itu semua. Jadi dua hal ini merupakan prinsip yang dipakai oleh PKS dari pusat sampai daerah. Jadi kami membedakan antara kompetisi dengan kerja sama setelah kompetisi," ujarnya.
Saat ditanya apakah penyataan ini dalam rangka penjajakan menghadapi Pilpres 2024, Iman mengatakan hal tersebut masih terlalu jauh.
"Ah kejauhan, ulah waka tebih-tebih. Nu ayeuna weh heula," katanya.