Sonora.ID - Gunung Merapi mengalami erupsi pada Kamis (14/2/2020) pukul 05.26 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyebutkan jika erupsi tersebut merupakan erupsi gas yang merupakan karakteristik dari Gunung Merapi saat ini.

Baca Juga: Tegas! Nadiem Makarim Bantah Adanya Penghapusan Guru Honorer

"Erupsi pada pukul 05.16 WIB, dengan tinggi kolom 2000 meter, erupsi gas berlangsung selama 150 detik. Ini merupakan karakteristik Gunung Merapi saat ini," ujarnya seperti dikutip tribunnews.com.

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu panik karena erupsi gas yang terjadi masih dalam skala yang kecil.

Terlebih data yang didapatkan olehnya menunjukan jika erupsi tak mengalami kenaikan yang signifikan.

Baca Juga: Sempat Sebut Agama Musuh Terbesar Pancasila, Ini Klarifikasi Yudian

"Erupsi pagi tadi tidak ada awan panas, hujan abu ada kira-kira 10 kilometeran disebabkan karena akumulasi gas terakhir ada ekstruksi magma," ucapnya.

Hingga Kamis (13/2/2020) pagi, terlihat hujan abu tipis yang terpantau di beberapa wilayah sekitar Gunung Merapi.

Namun, erupsi tersebut tidak mengubah status Merapi.

Baca Juga: Formula E di Monas, Panitia Sebut Monas Sama Seperti Eiffel Bagi Paris

Bahkan warga pun tetap melanjutkan aktivitas seperti biasanya.

Adapun wilayah yang terdampak hujan abu tipis yakni Kaliadem Lama, Kalitengah lor dan juga Kalitengah Kidul, Kaliurang, serta di Turgo.

Saat ini Gunung Merapi masih dalam status Waspada.  Dengan status ini, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di area radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Cuma Tak Pakai Ikat Pinggang, Guru SMA di Bekasi Pukuli Muridnya Hingga Memar