Sonora.ID - Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang identik dengan pasangan muda yang mengekspresikan kasih sayang mereka dengan memberi bunga atau coklat kepada pasangan.
Namun ternyata Hari Valentine tidak selalu dirayakan dengan berbagi coklat maupun mawar. Valentine bisa juga dijadikan momen untuk lebih mencintai diri sendiri.
Seperti halnya dengan Ubah Stigma yang menggelar acara Coffee Date with Us yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menerapkan self love kepada diri.
Baca Juga: So Sweet! Inilah 50 Kutipan Romantis yang Cocok untuk Hari Valentine
Co-founder Ubah Stigma, Asaelia Aleeza mengatakan Hari Valentine memang selalu identik dengan hari kasih sayang. Tapi selama ini masyarakat Indonesia kerap mendeskripsikan Valentine itu kasih sayang kepada orang lain dan bukan pada diri sendiri.
"Ini jadi tantangan sih buat kita (Ubah Stigma) untuk mengedukasi masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai diri sendiri," ujar Asaelia di Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Sebagai komunitas yang concern dengan kesehatan mental, lanjut Asaelia, Ubah Stigma hadir untuk mengingatkan bahwa kesehatan mental tidaklah hal yang tabu untuk dibicarakan.
"Jika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, mereka cenderung mengabaikan kondisi itu. Padahal jika dibiarkan, penderita akan semakin tertekan dan depresi," lanjutnya.
Menurutnya, jika seseorang bisa mencintai diri mereka sendiri, kecil kemungkinan orang tersebut mengalami gangguan mental.
Baca Juga: Bukannya Happy, 3 Zodiak Ini Justru Bersedih di Hari Valentine
"Kalau kita caring dengan diri kita, kita pasti memperhatikan apa yang diperlukan oleh kita sendiri dan tentunya itu bakal ngurangin depresi," ungkapnya.
Selain itu, ia juga menilai peran orang tua sangat penting untuk anak mereka. Jika seorang anak mengalami gangguan mental, kebanyakan orang tua tidak terbuka dengan keadaan seorang anak yang mengalami gangguan mental.
"Mereka (orang tua) cenderung menganggap remeh sih kalo hal itu terjadi pada anaknya," kata Asaelia.